Sepanjang Hari Ini, IHSG Bakal Kena 'Lockdown' Sentimen Negatif
Senin, 02 November 2020 - 11:01 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Setelah libur panjang, indeks harga saham gabungan (IHSG) membuka awal perdagangan bulan ini, di zona merah . IHSG dibuka di level 5.088 melemah 0,78%. ( Baca juga:Paska Liburan, IHSG Diramal Stabil Jelang Rilis Inflasi )
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi sejumlah sentimen global. Salah satunya, penerapan lockdown kembali di beberapa negara Eropa akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Lockdown di negara-negara Eropa dapat memicu sentimen negatif bagi pelaku pasar," katanya dalam Market Opening IDX channel, Senin (11/1/2020).
Selain itu, lanjut Reza, pelaku pasar juga sedang mengamati perkembangan dari pemilu yang ada di Amerika Serikat. Sebab, siapa pun yang terpilih nanti tentu akan memberikan pengaruh pada ekonomi global.
"AS merupakan negara yang mempunyai pengaruh terhadap ekonomi global, sehingga saat ini para pelaku pasar sedang mengamati debat-debat proyeksi kebijakan dari kedua kandidat," terangya. ( Baca juga:Terkait Gus Nur, Bareskrim Periksa Refly Harun Besok )
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, pelaku pasar tentunya menunggu laporan pertumbuhan ekonomi di kuartal III. Dengan adanya sentimen-sentimen tersebut, Reza memprediksi bahwa IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu kemudian rebound kembali.
"IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu kemudian rebound kembali. IHSG akan bergerak di 5.025-5.040" tandasnya.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai bahwa pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi sejumlah sentimen global. Salah satunya, penerapan lockdown kembali di beberapa negara Eropa akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Lockdown di negara-negara Eropa dapat memicu sentimen negatif bagi pelaku pasar," katanya dalam Market Opening IDX channel, Senin (11/1/2020).
Selain itu, lanjut Reza, pelaku pasar juga sedang mengamati perkembangan dari pemilu yang ada di Amerika Serikat. Sebab, siapa pun yang terpilih nanti tentu akan memberikan pengaruh pada ekonomi global.
"AS merupakan negara yang mempunyai pengaruh terhadap ekonomi global, sehingga saat ini para pelaku pasar sedang mengamati debat-debat proyeksi kebijakan dari kedua kandidat," terangya. ( Baca juga:Terkait Gus Nur, Bareskrim Periksa Refly Harun Besok )
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, pelaku pasar tentunya menunggu laporan pertumbuhan ekonomi di kuartal III. Dengan adanya sentimen-sentimen tersebut, Reza memprediksi bahwa IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu kemudian rebound kembali.
"IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu kemudian rebound kembali. IHSG akan bergerak di 5.025-5.040" tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda