Holding BUMN Asuransi Hadir untuk Perkuat Industri Asuransi dan Penjaminan
Selasa, 03 November 2020 - 21:20 WIB
JAKARTA - Setelah resmi dibentuk oleh pemerintah, Indonesia Financial Group (IFG) hadir untuk menjadi penggerak finansial perekonomian Indonesia, khususnya di bidang perasuransian dan penjaminan. IFG menjalankan peran dan fungsi penting dalam pembangunan nasional melalui industri asuransi dan penjaminan yang kuat, serta mendirikan asuransi jiwa yang dapat memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat.
Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan yang fokus pada produk keuangan dan pasar modal, asuransi umum dan penjaminan, serta asuransi jiwa dan kesehatan. Anak perusahaan IFG meliputi PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Graha Niaga Tata Utama, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Bahana Kapital Investa. ( Baca juga:Kinerja Asuransi Terus Didorong di Tengah Pandemi )
Dengan total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun, IFG siap menjalankan komitmen perusahaan dalam pengelolaan industri asuransi di Indonesia. Tercatat hingga saat ini IFG telah berhasil memberikan perlindungan asuransi dan penjaminan dengan total premi bruto sebesar Rp18 triliun, dengan total dana pengelolaan konsolidasi holding mencapai Rp 81,8 triliun.
Dalam menjalankan perannya untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) , IFG melalui anggota holding telah menyalurkan penjaminan kredit modal kerja KUR senilai Rp143 triliun dan penjaminan UMKM senilai Rp8,3 triliun kepada lebih dari 200.000 pelaku UMKM.
“IFG hadir untuk membawa perubahan di bidang keuangan, khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang penuh integritas, dan manajemen risiko, compliance, serta risk culture yang baik. Kami juga bertekad untuk memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuat fungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional,” ujar Robertus BiIlitea, Direktur Utama IFG, di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Ada tiga faktor utama yang melekat dalam semangat pembentukan IFG sebagai holding, yaitu efisiensi, integrasi dan sinergi. IFG berperan memberi arahan strategis kepada seluruh anggota holding untuk mencapai hal tersebut.
"IFG juga melakukan transformasi budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan pembangunan kapabilitas organisasi holding, dan sumber daya manusia,” ucap Rizal Ariansyah, Direktur Keuangan dan Umum IFG.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik lahirnya IFG. Sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, IFG berperan sebagai pilar penting dalam industri keuangan Indonesia dalam menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Tentu sebagai lembaga keuangan yang menaungi bidang investasi, asuransi, dan penjaminan, IFG diharapkan mampu menaikkan pertumbuhan industri keuangan dan selalu mengedepankan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif atau kami sebut dengan AKHLAK," ujarnya. ( Baca juga:DPR Dukung Komitmen Erick Thohir Prioritaskan Vaksin Merah Putih )
Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan yang fokus pada produk keuangan dan pasar modal, asuransi umum dan penjaminan, serta asuransi jiwa dan kesehatan. Anak perusahaan IFG meliputi PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Graha Niaga Tata Utama, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Bahana Kapital Investa. ( Baca juga:Kinerja Asuransi Terus Didorong di Tengah Pandemi )
Dengan total aset secara konsolidasi sebesar Rp76,2 triliun, IFG siap menjalankan komitmen perusahaan dalam pengelolaan industri asuransi di Indonesia. Tercatat hingga saat ini IFG telah berhasil memberikan perlindungan asuransi dan penjaminan dengan total premi bruto sebesar Rp18 triliun, dengan total dana pengelolaan konsolidasi holding mencapai Rp 81,8 triliun.
Dalam menjalankan perannya untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) , IFG melalui anggota holding telah menyalurkan penjaminan kredit modal kerja KUR senilai Rp143 triliun dan penjaminan UMKM senilai Rp8,3 triliun kepada lebih dari 200.000 pelaku UMKM.
“IFG hadir untuk membawa perubahan di bidang keuangan, khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang penuh integritas, dan manajemen risiko, compliance, serta risk culture yang baik. Kami juga bertekad untuk memperkuat daya saing di sektor asuransi dan penjaminan, serta memperkuat fungsi investasi dalam ekosistem asuransi nasional,” ujar Robertus BiIlitea, Direktur Utama IFG, di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Ada tiga faktor utama yang melekat dalam semangat pembentukan IFG sebagai holding, yaitu efisiensi, integrasi dan sinergi. IFG berperan memberi arahan strategis kepada seluruh anggota holding untuk mencapai hal tersebut.
"IFG juga melakukan transformasi budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan pembangunan kapabilitas organisasi holding, dan sumber daya manusia,” ucap Rizal Ariansyah, Direktur Keuangan dan Umum IFG.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik lahirnya IFG. Sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, IFG berperan sebagai pilar penting dalam industri keuangan Indonesia dalam menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Tentu sebagai lembaga keuangan yang menaungi bidang investasi, asuransi, dan penjaminan, IFG diharapkan mampu menaikkan pertumbuhan industri keuangan dan selalu mengedepankan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif atau kami sebut dengan AKHLAK," ujarnya. ( Baca juga:DPR Dukung Komitmen Erick Thohir Prioritaskan Vaksin Merah Putih )
tulis komentar anda