Donald Trump Menang, Indonesia Diuntungkan
Rabu, 04 November 2020 - 20:17 WIB
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang mempertemukan dua kandidat yakni Donald Trump dengan Joe Biden akan segera usai. Tak lama lagi, pemenangnya juga akan diumumkan.
Menurut Ekonom Senior Faisal Basri, jika Donald Trump yang merupakan kandidat Presiden AS dari Partai Republik menang, maka akan lebih menguntungkan bagi Indonesia.
"Partai Republik ini rajin mencetak uang untuk pembiayaan fiskal. Hal ini menjadikan dolar AS melemah dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah. Ujung-ujungnya, pemerintah RI tak perlu kerja keras dalam upayanya menjaga nilai tukar mata uang Garuda," ujar dia dalam webinar DPP PAN, Rabu (4/11/2020).
( )
Kemudian, lanjut dia, pemerintah AS yang masih dipimpin Donald Trump baru saja memperpanjang insentif dagang yakni fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) beberapa hari yang lalu.
"Jadi kalau Partai Republik ini yang penting bisnis. Perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, Freeport jangan diganggu, begitu-begitu saja, dan GSP dikasih begitu kan," ungkap dia.
Akan tetapi, pihaknya tak menyukai jawaban tersebut. "Jadi, apabila Donald Trump menang itu lebih menguntungkan untuk Indonesia, dari pengalaman," jelas dia.
Adapun jika Joe Biden dari Partai Demokrat yang menang, kemungkinan dia akan menahan defisit fiskal dan menaikkan pajak orang kaya yang akan berdampak positif bagi perekonomian AS.
"Maka itu apabila Biden menang, saya khawatir faktor-faktor eksternal yang selama ini menguntungkan RI kala Trump menjabat terancam lenyap," tandas dia.
Menurut Ekonom Senior Faisal Basri, jika Donald Trump yang merupakan kandidat Presiden AS dari Partai Republik menang, maka akan lebih menguntungkan bagi Indonesia.
"Partai Republik ini rajin mencetak uang untuk pembiayaan fiskal. Hal ini menjadikan dolar AS melemah dibandingkan dengan mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah. Ujung-ujungnya, pemerintah RI tak perlu kerja keras dalam upayanya menjaga nilai tukar mata uang Garuda," ujar dia dalam webinar DPP PAN, Rabu (4/11/2020).
( )
Kemudian, lanjut dia, pemerintah AS yang masih dipimpin Donald Trump baru saja memperpanjang insentif dagang yakni fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) beberapa hari yang lalu.
"Jadi kalau Partai Republik ini yang penting bisnis. Perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, Freeport jangan diganggu, begitu-begitu saja, dan GSP dikasih begitu kan," ungkap dia.
Akan tetapi, pihaknya tak menyukai jawaban tersebut. "Jadi, apabila Donald Trump menang itu lebih menguntungkan untuk Indonesia, dari pengalaman," jelas dia.
Adapun jika Joe Biden dari Partai Demokrat yang menang, kemungkinan dia akan menahan defisit fiskal dan menaikkan pajak orang kaya yang akan berdampak positif bagi perekonomian AS.
"Maka itu apabila Biden menang, saya khawatir faktor-faktor eksternal yang selama ini menguntungkan RI kala Trump menjabat terancam lenyap," tandas dia.
(ind)
tulis komentar anda