Pasar Mobil Mulai Membaik, Optimistis Bangkit Tahun Depan

Selasa, 10 November 2020 - 09:15 WIB
Pelaku pasar optimistis pasar mobil bisa kembali bangkit tahun depan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Penjualan mobil tahun ini turun tajam dibandingkan tahun lalu akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, pelaku pasar optimistis pasar mobil bisa kembali bangkit tahun depan.

Praktisi automotif Fransiscus Soerjopranoto menilai, pada kuartal IV/2020 industri automotif nasional akan tumbuh positif meskipun tak sebaik pencapaian pada kuartal I/2020. “Masih berat untuk mencapai target penjualan 700.000 unit. Namun, trennya akan membaik,” ungkap Fransiscus kepada SINDO Media di Jakarta kemarin. (Baca: Baca Doa Ini Sebelum Shalat, Setan Bakal Kabur)

Dia mengungkapkan, faktor yang menopang pertumbuhan penjualan mobil, yakni aktivitas masyarakat yang berangsur normal dan grafik pandemi Covid-19 yang melandai sehingga diperkirakan masyarakat sudah bisa beradaptasi dengan penerapan protokol kesehatan. “Di DKI Jakarta misalnya, bisnis sudah mulai berputar sehingga kegiatan transaksi secara langsung mulai dilakukan,” papar Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) itu.



Menurut Soerjopranoto, dampak pandemi sudah mulai berkurang, sementara dampak resesi sudah diantisipasi oleh masyarakat. “Karena kuartal sebelumnya ekonomi sudah minus sehingga pasar sudah memperkirakan bahwa kuartal III juga minus,” cetusnya. Jadi, pengumuman resesi dari pemerintah tak terlalu menimbulkan kontraksi pasar.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto mengatakan, meskipun sudah turun 50% pada kuartal I dan II, namun pada akhir 2020 penjualan kendaraan bermotor akan membaik, meskipun dalam gerak yang lambat.

Dia memaparkan, untuk mendorong industri automotif bertumbuh di tengah pandemi, Gaikindo mengusulkan potongan tarif PpnBM dan BBN KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) untuk membuat harga mobil bisa turun sehingga menjadi terjangkau oleh masyarakat yang berminat membeli kendaraan bermotor. “Kami mengusulkan hanya untuk jenis mobil tertentu dan yang diproduksi di dalam negeri/lokal,” ungkapnya. (Baca juga: UIN Jakarta Dirikan Pusat Kajian Halal)

Sebab, jika penjualan kendaraan bermotor bisa meningkat, maka penerimaan pemerintah pusat dan daerah juga bisa meningkat karena volumenya meningkat. Jadi, pabrik mobil dan komponennya bisa bekerja normal kembali. “Tetapi kalau usulan tersebut dikarenakan pertimbangan-pertimbangan pemerintah ditolak, ya tidak apa-apa,” sebutnya.

Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, kondisi terburuk penjualan pasar mobil sudah dilalui. Menurut dia, saat ini perlahan pasar mulai menggeliat. “Data pasar mobil yang terburuk itu pada Mei 2020. Sesudah informasi adanya Covid-19 dan lockdown pertama dilakukan, pasar mobil turun luar biasa,” ujarnya pada Indonesia Industry Outlook #IIO2021 secara virtual, Jumat (6/11).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada September naik 30,2% jika dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya. Penjualan wholesales pada September 2020 sebanyak 48.554 unit, sedangkan pada Agustus 37.277.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More