Diadang Pandemi, Bank DKI Tetap Catatkan Pertumbuhan Kinerja Positif

Selasa, 10 November 2020 - 21:50 WIB
Foto/Ist
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, PT Bank DKI tetap dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja positif. Per September 2020, total Aset Bank DKI tercatat sebesar Rp56,68 triliun, tumbuh 12,86% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. ( Baca juga:Rumah DP 0 Rupiah Mulai Dapat Dihuni, Bank DKI Terus Genjot Penyaluran )

Direktur Kredit UMK & Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid yang saat ini merangkap sebagai Direktur Keuangan Bank DKI mengatakan, selain aset, dana pihak ketiga di Bank DKI per September 2020 juga tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 13,44% dari semula Rp38,71 triliun per September 2019 menjadi sebesar Rp43,91 triliun. Menurut Babay, Bank DKI, terus berupaya untuk meningkatkan dana retail dengan mendorong pemanfaatan aplikasi JakOne Mobile.

"Dengan JakOne Mobile, pembukaan deposito dan tabungan dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi kantor layanan Bank DKI. Selain itu, JakOne Mobile juga dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran pajak dan retribusi serta berbagai tagihan sehari-hari," kata Babay dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (10/11/2020).



Dari sisi kredit, Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar Rp32,84 triliun per September 2020 atau meningkat 6,2%. Sejumlah faktor pendorong pertumbuhan kredit adalah kredit mikro yang tumbuh 8,0% dari Rp1,07 triliun per September 2019 menjadi Rp1,16 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh upaya Bank DKI dalam melakukan penyaluran kredit Monas Pemula dan Monas 25 Jakpreneur kepada debitur UMKM binaan JakPreneur.

"Untuk melayani potensi pasar mikro yang masih terbuka luas, kami juga mengembangkan layanan digital e-form mikro loan. Melalui e-form mikro loan, pengajuan kredit mikro dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja,” tambah Babay Parid.

Babay Parid melanjutkan, kredit konsumer juga mengalami pertumbuhan sebesar 9,9% menjadi Rp15,45 triliun per September 2020 dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan itu didorong oleh berbagai upaya Bank DKI untuk meningkatkan kemudahan melalui layanan digital e-Form Consumer Loan Bank DKI.

Kredit komersial dan korporasi juga tercatat sebesar Rp15,83 triliun per September 2020 atau tumbuh 5,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15,02 triliun. Alhasil, kualitas kredit tetap terjaga dengan baik yang ditandai dengan rasio NPL Gross sebesar 3,49% dan NPL Net sebesar 0,73% per September 2020.

Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangung hingga saat ini turut berpengaruh terhadap pencapaian laba bersih Bank DKI. Sampai dengan September 2020, laba bersih Bank DKI tercatat sebesar Rp401,2 miliar atau menurun dibandingkan dengan September 2019 sebesar Rp584 miliar.

Penurunan dipengaruhi oleh peningkatan beban pencadangan instrumen keuangan hingga September 2020. Seiring dengan adanya implementasi PSAK 71 yang bertujuan untuk menjaga kualitas aset serta mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi ke depan. Per September 2020, rasio coverage PT Bank DKI berada di kisaran 118,24%. ( Baca juga:Soal Video Syur, Polisi Tak Tutup Kemungkinan Periksa Gisella Anastasia )

Terakhir, Babay Parid menegaskan bahwa di tengah kondisi perekonomian yang belum pasti akibat pandemi Covid-19, Bank DKI terus mengambil langkah yang diperlukan untuk tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan baik, serta penerapan prinsip kehati-hatian dan prudential banking.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More