Perry Kasih Kabar Baik, Ekonomi Domestik Semester II Perlahan Pulih

Rabu, 11 November 2020 - 23:49 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melanjutkan, indikasi perbaikan perekonomian global pada Semester II sudah mulai terlihat. Foto/Dok
JAKARTA - Peningkatan kasus Covid-19 mengharuskan pemerintah di berbagai negara mengambil kebijakan pembatasan aktivitas sosial. Hal tersebut mengakibatkan melemahnya permintaan dan suplai barang dan jasa, serta menurunnya aktivitas perdagangan global.

"Sebagai dampaknya, harga komoditas melemah tajam. Pertumbuhan ekonomi global semester I 2020, khususnya kuartal II 2020 terkontraksi sangat tajam," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (11/11/2020).

(Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mulai Pulih di Kuartal II/2021 )

Selain dari sisi permintaan, korporasi juga menghadapi permasalahan dari sisi penawaran. Meski demikian, berbagai langkah kebijakan yang terkoordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah berhasil menjaga stabilitas sistem keuangan Semester I 2020.

Di sektor perbankan, ketahanan likuiditas sangat baik tercermin dari rasio likuiditas yang tinggi, risiko kredit tetap terkendali, dan rasio modal yang memadai. Di pasar keuangan dan pasar modal, sambung dia, perilaku risk off investor yang terjadi di Maret dan April 2020 telah mereda, seiring mulai pulihnya optimisme investor terhadap langkah-langkah kebijakan yang telah ditempuh.



Adapun di sisi korporasi dan rumah tangga, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berdampak pada terhambatnya mobilitas manusia dan barang memberikan tekanan pada kinerja korporasi dan rumah tangga, namun tekanan diperkirakan menurun seiring pelonggaran PSBB.

Perry melanjutkan, indikasi perbaikan perekonomian global pada Semester II sudah mulai terlihat didorong oleh pulihnya aktivitas perekonomian di Tiongkok.

Sementara di domestik, perkembangan mobilitas masyarakat sebagai dampak pelonggaran PSBB, peningkatan realisasi APBN sebagai stimulus kebijakan fiskal, berlanjutnya stimulus kebijakan moneter, kemajuan dalam restrukturisasi kredit, serta percepatan ekonomi dan keuangan digital (EKD), dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), memberikan optimisme perbaikan perekonomian.

"Perekonomian domestik diperkirakan membaik pada semester II 2020 setelah terkontraksi pada kuartal II 2020," kata Perry.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More