IDX Incubator Ibarat Perkakas yang Dialiri Listrik bagi Pengusaha
Sabtu, 14 November 2020 - 09:40 WIB
JAKARTA - PT Pusaka Mas Group memulai bisnis properti pada tahun 2015 silam. Direktur Utama Pusaka Mas Group Erwin Hartanto bercerita awal mula dirinya terjun menggeluti bisnis properti secara tidak sengaja.
Tahun 2005, Erwin membeli lahan di kawasan Kabupaten Bandung untuk dijadikan pabrik kertas. Namun, ketika tahun 2013 dia melihat adanya trend pasar properti yang sedang berkembang. ( Baca juga:Bisnis Properti Masih Cuan, Coba Ikuti Tren )
"Ketika habis pulang dari kuliah di Melbourne, saya menganalisa pangsa pasar di sekitar kawasan. Ternyata saya lihat banyak sekali potensi penduduk kelas menengah yang sudah mulai tinggal di sekitar situ," ujar Erwin dalam video virtual, Jumat (13/11/2020).
Dari situ, dirinya mulai tertarik dan berpikir kenapa tidak membuat proyek market untuk bisnis properti saja. Menurut Erwin, pada saat itu potensi pasar properti di Indonesia sangat luar biasa, tercermin juga dari jumlah penduduk indonesia yang mencapai lebih dari 200 jutaan jiwa.
Selain itu, potensi pangsa pasar properti bagi kelas menengah bawah juga sangat besar. Hal ini juga yang mendasari Erwin imgin mengembangkan bisnis properti, terutama pada segmen perumahan subsidi.
"Pada saat kita ingin bangun di atas lahan Kabupaten Bandung itu, kita lihat momentum pangsa pasar kelas menengah bawah. Makanya setelah kita akuisisi lahan, lalu kita bangun mulai dari rumah subsidi untuk menjangkau bagi mereka yang ingin sekali punya rumah," ujar Erwin.
Tak berselang lama, kawasan tersebut juga dibangun fasilitas tambahan seperti waterboom agar bisa menaikan segmen properti dari kelas menengah bawah ke segmen kelas menengah. "Yang tadinya rumah subsidi jadi ruma komersial dan itu momentum yang kita dapat," kata dia.
Di sisi lain, beberapa waktu lalu Pusaka Mas Grup juga sempat bergabung bersama program IDX Incubator. Menurutnya inkubator secara umum seperti perkakas listrik yang dialiri listrik dipakai untuk menerangi telur. ( Baca juga:UAS Bertemu Habib Rizieq Shihab, Begini Momen Penuh Kehangatan Tersebut )
"Inkubasi bisnis ini juga sama, kita diterangi secara potensi dan kita diasah agar potensi kita bisa maksimal. Dari situ, kita mendapatkan pengalaman luar biasa karena bantuan yang diberikan IDX incubator ini kita dapatkan akses permodalan, membuka jaringan, strategi pemasaran dan mentoring dengan orang orang profesional untuk mencapai bisnis, bukan hanya hari ini saja tapi sampai ke depannya," jelas Erwin.
Tahun 2005, Erwin membeli lahan di kawasan Kabupaten Bandung untuk dijadikan pabrik kertas. Namun, ketika tahun 2013 dia melihat adanya trend pasar properti yang sedang berkembang. ( Baca juga:Bisnis Properti Masih Cuan, Coba Ikuti Tren )
"Ketika habis pulang dari kuliah di Melbourne, saya menganalisa pangsa pasar di sekitar kawasan. Ternyata saya lihat banyak sekali potensi penduduk kelas menengah yang sudah mulai tinggal di sekitar situ," ujar Erwin dalam video virtual, Jumat (13/11/2020).
Dari situ, dirinya mulai tertarik dan berpikir kenapa tidak membuat proyek market untuk bisnis properti saja. Menurut Erwin, pada saat itu potensi pasar properti di Indonesia sangat luar biasa, tercermin juga dari jumlah penduduk indonesia yang mencapai lebih dari 200 jutaan jiwa.
Selain itu, potensi pangsa pasar properti bagi kelas menengah bawah juga sangat besar. Hal ini juga yang mendasari Erwin imgin mengembangkan bisnis properti, terutama pada segmen perumahan subsidi.
"Pada saat kita ingin bangun di atas lahan Kabupaten Bandung itu, kita lihat momentum pangsa pasar kelas menengah bawah. Makanya setelah kita akuisisi lahan, lalu kita bangun mulai dari rumah subsidi untuk menjangkau bagi mereka yang ingin sekali punya rumah," ujar Erwin.
Tak berselang lama, kawasan tersebut juga dibangun fasilitas tambahan seperti waterboom agar bisa menaikan segmen properti dari kelas menengah bawah ke segmen kelas menengah. "Yang tadinya rumah subsidi jadi ruma komersial dan itu momentum yang kita dapat," kata dia.
Di sisi lain, beberapa waktu lalu Pusaka Mas Grup juga sempat bergabung bersama program IDX Incubator. Menurutnya inkubator secara umum seperti perkakas listrik yang dialiri listrik dipakai untuk menerangi telur. ( Baca juga:UAS Bertemu Habib Rizieq Shihab, Begini Momen Penuh Kehangatan Tersebut )
"Inkubasi bisnis ini juga sama, kita diterangi secara potensi dan kita diasah agar potensi kita bisa maksimal. Dari situ, kita mendapatkan pengalaman luar biasa karena bantuan yang diberikan IDX incubator ini kita dapatkan akses permodalan, membuka jaringan, strategi pemasaran dan mentoring dengan orang orang profesional untuk mencapai bisnis, bukan hanya hari ini saja tapi sampai ke depannya," jelas Erwin.
(uka)
tulis komentar anda