Kasus Corona Terus Meningkat, Ekonomi Eropa Megap-megap
Senin, 16 November 2020 - 08:00 WIB
JAKARTA - Analis Saham Hans Kwee memproyeksikan peningkatan kasus covid 19 terjadi di sebagian Negara Eropa ditengah musim dingin beberapa bulan ke depan akan meningkatkan kasus corona. Jumlah total kasus di Prancis naik menjadi 1,95 juta, Spanyol 1,49 juta kasus, Italia melampaui angka 1,1 juta infeksi dan Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mencatatkan lebih dari 51 ribu kematian.
Sebagian Negara di Zona Eropa menerapkan pembatasan substansial pada kehidupan sehari-hari yang diperkirakan akan berdampak pada aktivitas ekonomi. Hal ini mendorong kemungkinan zona Eropa kembali mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal IV tahun ini. "Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memberikan lebih banyak stimulus pada bulan Desember 2020," ungkap dia, di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Sementara, pekan ini pasar saham optimistis menyusul penelitian vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech menyatakan efektivitas vaksin virus korona baru lebih dari 90% dalam mencegah Covid-19. Di sisi lain, BI diprediksi bakal menahan suku bunga tetap 4%. "Kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di angka 4 %," ujar Hans Kwee.
Sebagian Negara di Zona Eropa menerapkan pembatasan substansial pada kehidupan sehari-hari yang diperkirakan akan berdampak pada aktivitas ekonomi. Hal ini mendorong kemungkinan zona Eropa kembali mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal IV tahun ini. "Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan memberikan lebih banyak stimulus pada bulan Desember 2020," ungkap dia, di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Sementara, pekan ini pasar saham optimistis menyusul penelitian vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech menyatakan efektivitas vaksin virus korona baru lebih dari 90% dalam mencegah Covid-19. Di sisi lain, BI diprediksi bakal menahan suku bunga tetap 4%. "Kami perkirakan BI akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di angka 4 %," ujar Hans Kwee.
(nng)
tulis komentar anda