Penerbangan Repatriasi Meningkat, Bandara Soekarno-Hatta Perketat Protokol Kesehatan
Senin, 11 Mei 2020 - 09:57 WIB
JAKARTA - Jumlah penerbangan repatriasi warga negara Indonesia (WNI) di Bandara Internasional Soekano-Hatta semakin meningkat. Tercatat pada Minggu (10/5) sekitar 1.000 WNI baru tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi. Sementara pada Kamis (7/5), penumpang yang tiba dengan penerbangan repatriasi sekitar 600 WNI.
Jumlah penumpang tersebut meningkat dibandingkan dengan rata-rata 1-2 minggu sebelumnya yakni sekitar 300-400 WNI per hari yang tiba dengan penerbangan repatriasi. Total, WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi hingga kini sudah mencapai lebih dari 25.000 WNI dimana lebih dari 15.000 adalah PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, hingga 31 Mei 2020 diperkirakan akan ada tambahan berkisar 7.500-10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi.
Sejalan dengan semakin meningkatnya penerbangan repatriasi WNI, Febri mengatakan stakeholder di Soekarno-Hatta melakukan peningkatan di berbagai aspek guna mendukung KKP tetap dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan. Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan," ujar Febri di Jakarta, Senin (11/5/2020).
(BacaJuga: 11 Penumpang Positif Covid-19, AP II Perketat Prosedur Pengawasan)
Dia melanjutkan peningkatan guna menjaga agar protokol kesehatan tetap dijalankan ketat antara lain diterapkannya konsep layanan first in, first out (FIFO) bagi penerbangan repatriasi yang baru mendarat.
"Konsep FIFO ini sudah dijalankan dan terbukti efektif karena hari ini, Minggu 1 Mei 2020, protokol kesehatan dan kedatangan dapat dijalankan lancar meskipun sekitar 1.000 WNI dengan penerbangan repatriasi tiba hampir berbarengan di Terminal 3 Soekarno-Hatta," ujar Febri.
Lebih lanjut, di titik antrean guna menjalani protokol kesehatan kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan tetap memperhatikan physical distancing. "Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," tambahnya.
Jumlah penumpang tersebut meningkat dibandingkan dengan rata-rata 1-2 minggu sebelumnya yakni sekitar 300-400 WNI per hari yang tiba dengan penerbangan repatriasi. Total, WNI yang tiba di Soekarno-Hatta dengan penerbangan repatriasi hingga kini sudah mencapai lebih dari 25.000 WNI dimana lebih dari 15.000 adalah PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, hingga 31 Mei 2020 diperkirakan akan ada tambahan berkisar 7.500-10.000 WNI yang tiba dengan penerbangan repatriasi.
Sejalan dengan semakin meningkatnya penerbangan repatriasi WNI, Febri mengatakan stakeholder di Soekarno-Hatta melakukan peningkatan di berbagai aspek guna mendukung KKP tetap dapat menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Dengan konsep FIFO, maka penumpang repatriasi yang lebih awal mendarat akan langsung turun dari pesawat untuk menjalani protokol kesehatan serta memproses kedatangan. Sementara itu, penumpang yang tiba belakangan akan turun dari pesawat dan diarahkan terlebih dahulu menuju holding room sebelum memproses kedatangan," ujar Febri di Jakarta, Senin (11/5/2020).
(BacaJuga: 11 Penumpang Positif Covid-19, AP II Perketat Prosedur Pengawasan)
Dia melanjutkan peningkatan guna menjaga agar protokol kesehatan tetap dijalankan ketat antara lain diterapkannya konsep layanan first in, first out (FIFO) bagi penerbangan repatriasi yang baru mendarat.
"Konsep FIFO ini sudah dijalankan dan terbukti efektif karena hari ini, Minggu 1 Mei 2020, protokol kesehatan dan kedatangan dapat dijalankan lancar meskipun sekitar 1.000 WNI dengan penerbangan repatriasi tiba hampir berbarengan di Terminal 3 Soekarno-Hatta," ujar Febri.
Lebih lanjut, di titik antrean guna menjalani protokol kesehatan kini juga disediakan kursi bagi penumpang dengan tetap memperhatikan physical distancing. "Penerapan FIFO dan penggunaan kursi di titik antrean ini merupakan upaya Soekarno-Hatta dalam melakukan pola pengaturan sehingga physical distancing tetap terjaga," tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda