Jangkau Pulau Terpencil, Kimia Farma dan BWA Luncurkan Klinik Apung
Senin, 30 November 2020 - 23:57 WIB
JAKARTA - Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, di mana hanya sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni. Beberapa pulau berpenghuni di Indonesia berada di daerah yang sulit terjangkau sehingga akses layanan kesehatan di beberapa pulau tersebut minim dan kurang memadai.
Kimia Farma melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kerjasama dengan Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) meluncurkan Program Klinik Apung untuk membantu pemerintah meningkatkan layanan kesehatan di pulau terpencil Indonesia.
(Baca Juga: Laba Bersih Kimia Farma Tergerus 11,09% di Kuartal III )
Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, Dharma Syahputra menyampaikan, bahwa Klinik Apung dirancang sebagai salah satu misi kemanusiaan Kimia Farma dalam menyehatkan masyarakat Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Dharma juga menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan komitmen Kimia Farma dalam membantu pemerintah mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terkait upaya memastikan kehidupan yang sehat dan mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik bagi seluruh masyarakat dari segala kalangan dan usia.
“Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang kesehatan, kami memiliki tekad untuk turut andil menyehatkan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid – 19. Di mana, kesehatan menjadi isu utama saat ini. Melalui Program Klinik Apung kami berharap, pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik,” ungkap Dharma.
(Baca Juga: Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 Diproduksi Kimia Farma, Erick: Selama Ini Impor )
Klinik Apung Kimia Farma merupakan kapal kedua yang berlayar atas nama Program Klinik Apung. Di mana sebelumnya, kapal pertama telah berlayar di daerah Lombok Barat, NTB. Kali ini, Kimia Farma bekerja sama dengan BWA mengadakan serangkaian kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan melalui Road Trip ke pulau-pulau kecil di wilayah Kepulauan Seribu.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, Road Trip Klinik Apung Kimia Farma juga dilakukan sebagai bentuk assessment atau survey awal guna merancang program terbaik dengan menyesuaikan kondisi lingkungan dan masyarakat di kawasan pulau terpencil Kepulauan Seribu.
Kimia Farma melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kerjasama dengan Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) meluncurkan Program Klinik Apung untuk membantu pemerintah meningkatkan layanan kesehatan di pulau terpencil Indonesia.
(Baca Juga: Laba Bersih Kimia Farma Tergerus 11,09% di Kuartal III )
Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, Dharma Syahputra menyampaikan, bahwa Klinik Apung dirancang sebagai salah satu misi kemanusiaan Kimia Farma dalam menyehatkan masyarakat Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Dharma juga menambahkan, kegiatan ini sesuai dengan komitmen Kimia Farma dalam membantu pemerintah mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terkait upaya memastikan kehidupan yang sehat dan mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik bagi seluruh masyarakat dari segala kalangan dan usia.
“Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang kesehatan, kami memiliki tekad untuk turut andil menyehatkan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid – 19. Di mana, kesehatan menjadi isu utama saat ini. Melalui Program Klinik Apung kami berharap, pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik,” ungkap Dharma.
(Baca Juga: Obat Terapi Penyembuhan Covid-19 Diproduksi Kimia Farma, Erick: Selama Ini Impor )
Klinik Apung Kimia Farma merupakan kapal kedua yang berlayar atas nama Program Klinik Apung. Di mana sebelumnya, kapal pertama telah berlayar di daerah Lombok Barat, NTB. Kali ini, Kimia Farma bekerja sama dengan BWA mengadakan serangkaian kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan melalui Road Trip ke pulau-pulau kecil di wilayah Kepulauan Seribu.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, Road Trip Klinik Apung Kimia Farma juga dilakukan sebagai bentuk assessment atau survey awal guna merancang program terbaik dengan menyesuaikan kondisi lingkungan dan masyarakat di kawasan pulau terpencil Kepulauan Seribu.
tulis komentar anda