Pelaku Bisnis Pariwisata Bersiap Hadapi New Normal
Selasa, 08 Desember 2020 - 08:35 WIB
BOGOR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf/ Baparekraf) mengajak pelaku usaha bisnis sektor pariwisata bersiap menghadapi new normal.
Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh mengatakan, sektor pariwisata tetap harus bersiap untuk bangkit di tahun depan meskipun tahun ini terdampak cukup parah akibat Covid-19. (Baca: 14 SMP Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka Bersama Siswa)
“Arahan dari Presiden bahwa selain kita menjaga kesehatan, kita juga harus menyiapkan ekonomi untuk bangkit. Kita tidak boleh diam saja menunggu pandemi ini berakhir karena bisnis tidak mungkin kembali tanpa ada upaya,” ujarnya dalam rangkaian kegiatan Indonesia Corporate Travel and Mice (ICTM) 2020 di Royal Safari Garden, Puncak, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Masruroh melanjutkan, Kemenparekraf/Baparekraf telah melakukan banyak hal dalam menyiapkan industri pariwisata agar kembali berjalan. Pertama, memberikan bantuan langsung kepada tenaga kerja yang terdampak.
“Seperti kita ketahui, pandemi ini menyebabkan banyak tenaga kerja yang dirumahkan atau lay off. Dari situ arahan dari Pak Menteri untuk memberikan bantuan langsung. Selain itu, kita berikan online training kepada pelaku pariwisata untuk peningkatan kapasitas,” ungkapnya. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Menurut dia, Indonesia diuntungkan karena banyak potensi dari pariwisata domestik. Untuk itu, Kemenparekraf mendorong agar pariwisata domestik bangkit lebih dulu termasuk kesiapan dari bisnis MICE.
“Memang border dari luar negeri belum dibuka untuk wisatawan asing, tetapi kita sudah bisa memulai bisnis MICE untuk domestik,” tuturnya.
Masruroh menambahkan, pihaknya telah menyakinkan dan mendorong kegiatan MICE di beberapa daerah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hal ini pun berdampak baik di mana dari beberapa bulan terakhir okupansi dari meeting room dan berbagai hotel di berbagai destinasi wisata sudah memenuhi target.
“Bahkan untuk Bogor beberapa kali harus reschedule karena di era new normal ini kapasitas ruangan terbatas. Itu sebenarnya good problem ternyata bisnis MICE domestik sudah berjalan,” ungkapnya. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh mengatakan, sektor pariwisata tetap harus bersiap untuk bangkit di tahun depan meskipun tahun ini terdampak cukup parah akibat Covid-19. (Baca: 14 SMP Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka Bersama Siswa)
“Arahan dari Presiden bahwa selain kita menjaga kesehatan, kita juga harus menyiapkan ekonomi untuk bangkit. Kita tidak boleh diam saja menunggu pandemi ini berakhir karena bisnis tidak mungkin kembali tanpa ada upaya,” ujarnya dalam rangkaian kegiatan Indonesia Corporate Travel and Mice (ICTM) 2020 di Royal Safari Garden, Puncak, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Masruroh melanjutkan, Kemenparekraf/Baparekraf telah melakukan banyak hal dalam menyiapkan industri pariwisata agar kembali berjalan. Pertama, memberikan bantuan langsung kepada tenaga kerja yang terdampak.
“Seperti kita ketahui, pandemi ini menyebabkan banyak tenaga kerja yang dirumahkan atau lay off. Dari situ arahan dari Pak Menteri untuk memberikan bantuan langsung. Selain itu, kita berikan online training kepada pelaku pariwisata untuk peningkatan kapasitas,” ungkapnya. (Baca juga: Penanganan Terkini Kanker Usus Besar)
Menurut dia, Indonesia diuntungkan karena banyak potensi dari pariwisata domestik. Untuk itu, Kemenparekraf mendorong agar pariwisata domestik bangkit lebih dulu termasuk kesiapan dari bisnis MICE.
“Memang border dari luar negeri belum dibuka untuk wisatawan asing, tetapi kita sudah bisa memulai bisnis MICE untuk domestik,” tuturnya.
Masruroh menambahkan, pihaknya telah menyakinkan dan mendorong kegiatan MICE di beberapa daerah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Hal ini pun berdampak baik di mana dari beberapa bulan terakhir okupansi dari meeting room dan berbagai hotel di berbagai destinasi wisata sudah memenuhi target.
“Bahkan untuk Bogor beberapa kali harus reschedule karena di era new normal ini kapasitas ruangan terbatas. Itu sebenarnya good problem ternyata bisnis MICE domestik sudah berjalan,” ungkapnya. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
tulis komentar anda