Diserbu #BoikotJNE, Bos JNE Bantah Jika Bikin Bangkrut
Rabu, 16 Desember 2020 - 22:16 WIB
JAKARTA - Top manajemen JNE memberikan tanggapan soal tagar #BoikotJNE di Twitter sempat menjadi trending topik di Twitter akihir pekan kemarin. Netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE.
Seperti diketahui, seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustadz Haikal Hassan Baras. Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.
Meski mendapat komentar bernada negatif itu, ternyata hal ini tidak berdampak terhadap bisnis JNE. Menurut Direktur Utama Mohammad Feriadi, sentimen negatif yang timbul dari unggahan itu tersebut tidak berdampak pada penurunan traffic pengiriman barang perusahaan. Bahkan, perusahaan catat pertumbuhan hingga 15%. "Jadi tidak ada sama sekali penurunan binis di bulan Desember. Pertumbuhan itu 10% hingga 15% untuk bulan ini," ujar dia di Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, VP of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Eri Palgunadi mengatakan, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, pada tahun ini JNE masih tumbuh 25%. "Apabila dibanding tahun lalu kita masih tumbuh 25% malah. Masih tinggi. Kita hampir 5 tahun berturut-turut tumbuh di atas 25%. Namun apabila ditanya bulan ini kita masih tumbuh 15%," ungkap dia.
Pihaknya juga membantah, bahwa perusahaannya bangkrut akibat adanya serengan negatif terkait dengan unggahan video ucapan selamat ulang tahun ke-30 untuk JNE dari Haikal Hassan. "Maka itu, apabila dibilang kolaps atau bangkrut tidak sama sekali. Bahkan kami tetap tumbuh. Saat ini kita mau akhir tahun. Dan kita juga tidak melakukan PHK karyawan satu pun," tandas dia.
Seperti diketahui, seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustadz Haikal Hassan Baras. Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.
Meski mendapat komentar bernada negatif itu, ternyata hal ini tidak berdampak terhadap bisnis JNE. Menurut Direktur Utama Mohammad Feriadi, sentimen negatif yang timbul dari unggahan itu tersebut tidak berdampak pada penurunan traffic pengiriman barang perusahaan. Bahkan, perusahaan catat pertumbuhan hingga 15%. "Jadi tidak ada sama sekali penurunan binis di bulan Desember. Pertumbuhan itu 10% hingga 15% untuk bulan ini," ujar dia di Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, VP of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Eri Palgunadi mengatakan, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, pada tahun ini JNE masih tumbuh 25%. "Apabila dibanding tahun lalu kita masih tumbuh 25% malah. Masih tinggi. Kita hampir 5 tahun berturut-turut tumbuh di atas 25%. Namun apabila ditanya bulan ini kita masih tumbuh 15%," ungkap dia.
Pihaknya juga membantah, bahwa perusahaannya bangkrut akibat adanya serengan negatif terkait dengan unggahan video ucapan selamat ulang tahun ke-30 untuk JNE dari Haikal Hassan. "Maka itu, apabila dibilang kolaps atau bangkrut tidak sama sekali. Bahkan kami tetap tumbuh. Saat ini kita mau akhir tahun. Dan kita juga tidak melakukan PHK karyawan satu pun," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda