Pandemi Hantam Pariwisata, Ekonomi Bali Merosot ke Minus 12%
Kamis, 17 Desember 2020 - 17:27 WIB
JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) mempengaruhi banyak aktivitas sosial ekonomi, khususnya sektor pariwisata yang memiliki dampak besar bagi perekonomian.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratmi mengatakan, akibat pandemi perekonomian Bali pun terpukul. Pasalnya, sebagian besar ekonomi Bali berasal dari sektor pariwisata dan juga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
( )
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Bali juga terpaksa harus mengalami minus. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali terkoreksi 12,28% di kuartal III-2020 secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Seperti kita ketahui bahwa dunia mengalami pandemi. Kita di Bali mulai Januari dan merebaknya di Maret ini yang menyebabkan ekonomi Bali sampai terjadi penurunan 12,28%. Itu minus luar biasa yang kita alami, di mana pariwisata sebagai penopang utama ekonomi Bali,” ujarnya dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (17/12/2020).
Menurut Ni Luh, minusnya ekonomi Bali tidak terlepas dari tiarapnya aktivitas pariwisata. Apalagi, bandara-bandara tempat keluar masuknya wisatawan juga sempat ditutup.
(
)
“Dengan terjadinya pandemi Covid-19 dan terjadi pada Bali ini terjadi penurunan yang luar biasa. Penutupan bandara-bandara baik yang dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Itu terjadi kontraksi yang luar biasa,” jelasnya.
Memang menurut Ni Luh, pada kuartal III-2020 ini mengalami sedikit kenaikan jika dibandingkan periode sebelumnya. Namun hal tersebut belum cukup mengingat kenaikannya hanya sebesar 1% saja. “Baru mengalami kenaikan itu 1% untuk Bali,” ucapnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratmi mengatakan, akibat pandemi perekonomian Bali pun terpukul. Pasalnya, sebagian besar ekonomi Bali berasal dari sektor pariwisata dan juga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
( )
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Bali juga terpaksa harus mengalami minus. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Bali terkoreksi 12,28% di kuartal III-2020 secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Seperti kita ketahui bahwa dunia mengalami pandemi. Kita di Bali mulai Januari dan merebaknya di Maret ini yang menyebabkan ekonomi Bali sampai terjadi penurunan 12,28%. Itu minus luar biasa yang kita alami, di mana pariwisata sebagai penopang utama ekonomi Bali,” ujarnya dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (17/12/2020).
Menurut Ni Luh, minusnya ekonomi Bali tidak terlepas dari tiarapnya aktivitas pariwisata. Apalagi, bandara-bandara tempat keluar masuknya wisatawan juga sempat ditutup.
(
Baca Juga
“Dengan terjadinya pandemi Covid-19 dan terjadi pada Bali ini terjadi penurunan yang luar biasa. Penutupan bandara-bandara baik yang dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Itu terjadi kontraksi yang luar biasa,” jelasnya.
Memang menurut Ni Luh, pada kuartal III-2020 ini mengalami sedikit kenaikan jika dibandingkan periode sebelumnya. Namun hal tersebut belum cukup mengingat kenaikannya hanya sebesar 1% saja. “Baru mengalami kenaikan itu 1% untuk Bali,” ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda