Diseminasi Teknologi Pertanian 2021, Kementan Kerahkan 40.835 Penyuluh

Sabtu, 19 Desember 2020 - 04:10 WIB
Kapusluh BPPSDMP Leli Nuryati (kiri), Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono (kanan) dan Kasubbid IM Septalina Pradini. (Foto: Dok. Pusluhtan)
JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia pada 2021. Kendala dan tantangan tersebut bukan halangan bagi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengerahkan 40.835 penyuluh melakukan gerakan massal diseminasi teknologi pertanian kepada petani di seluruh Indonesia.

Komitmen Kementan membangun pertanian maju, mandiri dan modern dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi via virtual meeting di Jakarta, Jumat (18/12) pada program Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) yang dipusatkan di Agriculture Operation Room (AOR) BPPSDMP, di bawah koordinasi Kapusluh Leli Nuryati.

(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)

“Inshaa Allah pada 2021, kita akan berdayakan penyuluh. Kita tingkatkan kemampuan petani melalui diseminasi teknologi. Juga petani milenial dan kelompok wanita tani. Semua kita berdayakan,” kata Dedi Nursyamsi pada program MSPP.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) mengingatkan instruksi dan arahan Menteri Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa insan pertanian di pusat dan daerah mengemban tugas dan kewajiban yang sangat mulia, yaitu menjamin ketersediaan pangan rakyat.



(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)

“SDM pertanian adalah kontributor terbesar peningkatan produktivitas. SDM pertanian terus kita bangun maka produktivitas akan meningkat, menjamin ketersediaan pangan 260 juta jiwa,” kata Dedi.

Kapusluh Leli Nuryati menyatakan pengerahan 40.835 penyuluh di bawah koordinasi Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP (Pusluhtan) merupakan aktivitas komunikasi vital, mendorong proses penyebaran dan penerapan teknologi dalam suatu sistem sosial pedesaan.

“Permasalahan diseminasi inovasi pertanian, umumnya terkait kesenjangan adopsi teknologi, kesenjangan hasil dan kendala sosial ekonomi petani,” katanya didampingi Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan, Joko Samiyono.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More