Menerjemahkan Konsep Ruang lewat Fungsi Pencahayaan

Rabu, 23 Desember 2020 - 11:14 WIB
Pengaturan pencahayaan dalam ruangan menjadi salah satu kunci lighting architecture. (Foto: Dok/Architectaria)
DALAM dunia arsitektur ada satu hal penting dalam proyek pembangunan rumah namun kerap dilupakan, yakni pencahayaan arsitektur atau lighting architecture.

Makna lighting architecture bukan hanya mengubah suasana gelap menjadi terang. Tapi di balik itu semua, ada perencanaan, manipulasi dari ruang, dan bentuk untuk mencapai fungsi teknis dan estetik.

Yuventia Chandra Director of Operation Creative Lighting Asia menjelaskan, perbedaan pencahayaan arsitektur dengan penerangan pada umumnya terlihat dari produk yang biasa digunakan dan ditemukan di pasaran. Fungsi pencahayaan biasa hanya seperti fungsi standarnya, yakni untuk penerangan.

"Fungsi penerangan hanya sampai di situ, sebab setiap ruangan membutuhkan cahaya. Tapi, kalau lighting khusus untuk arsitektur itu mempertimbangkan fungsi ruangannya juga. Strategi dan tools yang dicapai berbeda-beda karena objeknya berbeda," ungkap Yuventia pada diskusi dengan Archify.now.

Yuventia mengatakan, di bandara atau tempat umum lain misalnya, pencahayaannya tentu harus dapat menarik orang ke lokasi tertentu. Karena itu, tempat-tempat tersebut membutuhkan pencahayaan arsitektural tertentu dari desain atau produknya.



Warna pada lampu juga memberi arti sendiri. Untuk lampu kekuningan akan membuat rasa nyaman, kalem, dan rileks."Konon dapat mempengaruhi mood orang jadi lebih rileks. Lampu kuning ini jarang dipakai di kantor, tetapi di hotel, resort, kamar tidur, dan kamar mandi," ucapnya.

Sedangkan warna lampu putih untuk di perkantoran, bandara, serta tempat komersial lainnya seperti mal atau pusat perbelanjaan. Namun, itu tetap tergantung konsep yang ingin ditampilkan. Misalnya, pada kedai kopi pasti warna cahaya lampunya berbeda-beda. Sebut saja Starbucks menggunakan lampu kekuningan, sementera fore coffee memilih menggunakan lampu putih. Sama-sama kedai kopi, namun mereka punya tujuan berbeda.

Bagaimana dengan rumah tinggal? Tentu dapat diaplikasikan, namun itu kembali pada fungsi dari lighting architecture, yakni menata pencahayaan sesuai konsep keinginan pemilik rumah. Terutama tentang suasana yang ingin dibangun oleh pemilik rumah.

"Ya sudah cukup banyak arsitek, desainer interior, hingga pemilik rumah beranggapan bahwa pencahayaan tidak bisa yang biasa-biasa saja. Perlu desainer lighting untuk merancangnya," ujar Yuventia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More