Bahlil Sebut November 2021 Indonesia Bakal Punya Mobil Listrik
Rabu, 30 Desember 2020 - 11:48 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa Indonesia akan memiliki mobili listrik pada November 2021. Hal ini seiring, Pemerintah Indonesia yang telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, anak usaha LG Chem. Kerja sama ini menyangkut rencana investasi perusahaan asal Korea Selatan itu di Indonesia, salah satunya pengembangan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). ( Baca juga:Bahlil Sukses Bujuk Perusahaan Korea Tanamkan Duit Rp137 Triliun )
"November 2021 bisa go mobil listrik karena (ada) kompunen baterai listrik dan BBM," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020).
Saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan pencanangan penerapan kendaraan listrik. "Karena nantinya banyak 15-100% dari total kendaraan yang beredar menggunakan listrik," bebernya.
Diperkirakan, pada tahun 2040 terdapat 49 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia. Selain itu, beberapa pabrikan mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya menjadi kendaraan listrik, yaitu antara 20-50% dari total produksi.
Adapun target penerapan kendaraan listrik di dunia akan terus meningkat secara bertahap. Dalam rentang tahun 2020-2030, negara-negara Asia akan mulai menerapkannya, antara lain Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (8,75 juta unit kendaraan), Thailand (250 ribu unit kendaraan), Vietnam (100 ribu unit kendaraan).
Sementara, Malaysia menargetkan 100 ribu unit kendaraan dan India 55 ribu unit mobil listrik dan 1 juta unit motor listrik. Sedangkan target penerapan kendaraan listrik Indonesia pada tahun 2035 adalah empat juta unit mobil listrik dan 10 juta unit motor listrik.
Lanjutnya, Pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa proyek investasi raksasa ini akan menyerap sebesar-besarnya tenaga kerja Indonesia. ( Baca juga:Kuasa Hukum Akan Temui Habib Rizieq Terkait Dicabutnya SP3 Kasus Dugaan Chat Mesum )
"Berdasarkan data BKPM, investasi asal Korea Selatan tahun 2015-triwulan III tahun 2020 tercatat sebesar USD8,12 miliar dengan 17 ribu proyek, 3.162 perusahaan, dan menyerap tenaga kerja langsung 660.555 orang. Meski tahun 2020 dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19, investasi Korea Selatan terus bergerak positif," tandasnya.
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
"November 2021 bisa go mobil listrik karena (ada) kompunen baterai listrik dan BBM," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020).
Saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan pencanangan penerapan kendaraan listrik. "Karena nantinya banyak 15-100% dari total kendaraan yang beredar menggunakan listrik," bebernya.
Diperkirakan, pada tahun 2040 terdapat 49 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia. Selain itu, beberapa pabrikan mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya menjadi kendaraan listrik, yaitu antara 20-50% dari total produksi.
Adapun target penerapan kendaraan listrik di dunia akan terus meningkat secara bertahap. Dalam rentang tahun 2020-2030, negara-negara Asia akan mulai menerapkannya, antara lain Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (8,75 juta unit kendaraan), Thailand (250 ribu unit kendaraan), Vietnam (100 ribu unit kendaraan).
Sementara, Malaysia menargetkan 100 ribu unit kendaraan dan India 55 ribu unit mobil listrik dan 1 juta unit motor listrik. Sedangkan target penerapan kendaraan listrik Indonesia pada tahun 2035 adalah empat juta unit mobil listrik dan 10 juta unit motor listrik.
Lanjutnya, Pemerintah Indonesia juga memastikan bahwa proyek investasi raksasa ini akan menyerap sebesar-besarnya tenaga kerja Indonesia. ( Baca juga:Kuasa Hukum Akan Temui Habib Rizieq Terkait Dicabutnya SP3 Kasus Dugaan Chat Mesum )
"Berdasarkan data BKPM, investasi asal Korea Selatan tahun 2015-triwulan III tahun 2020 tercatat sebesar USD8,12 miliar dengan 17 ribu proyek, 3.162 perusahaan, dan menyerap tenaga kerja langsung 660.555 orang. Meski tahun 2020 dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19, investasi Korea Selatan terus bergerak positif," tandasnya.
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
(uka)
tulis komentar anda