Pelindo III melalui Terminal LNG Benoa Dukung Ketahanan Kelistrikan Bali
Rabu, 30 Desember 2020 - 23:17 WIB
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III terus berinovasi dan berkontribusi nyata dalam menjaga kehandalan energi Indonesia . Salah satunya dengan hadirnya Terminal LNG Benoa yang dioperasikan cucu usahanya PT Pelindo Energi Logistik (PT PEL) yang diresmikan Presiden Jokowi pada 11 Juni 2016 telah memberikan angin perubahan dalam pemanfaatan energi hijau atau green energy di Pulau Dewata.
"PT Pelindo III melalui PT PEL berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PT Pelindo Energi Logistik (PEL) Wawan Sulistiawan dalam keterangan resminya, Rabu (30/12/2020).
(Baca Juga: Pelindo III Jagonya Ciptakan Pemimpin dari Dalam Perusahaan )
Terminal LNG Benoa juga telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui penetapan Kementerian ESDM yang diputuskan melalui Kepmen ESDM No.159/2020 (Terminal LNG Benoa halaman 27 nomor urut 118) itu sebagai bentuk komitmen PT Pelindo III dalam mengamankan fasilitas Terminal LNG Benoa untuk mendukung kehandalan kelistrikan Indonesia.
Terminal LNG Benoa merupakan LNG Terminal Terapung Pertama skala menengah (middle scale) di Indonesia untuk menyimpan, meregasifikasi dan menyalurkan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas 200 MW Pesanggaran (PLTDG) milik PT Indonesia Power (PT IP) yang merupakan anak perusahaan PT PLN.
Menurutnya, pola pemanfaatan Terminal LNG terapung untuk mendukung kehandalan energi listrik tersebut dinilai paling tepat untuk Indonesia sebagai negara kepulauan. Peran pelabuhan sebagai link (supply chain logistik); gateway (pintu gerbang ekonomi) dan interface (pertemuan sea dan land transportation) sangat mendukung terciptanya efisiensi energi listrik di Pulau Bali.
"Hingga akhir tahun 2020 Terminal LNG Benoa telah berhasil melakukan 83 (delapan puluh tiga) pengapalan LNG dengan status Zero Accident untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas PLTDG Pesanggaran dimulai sejak tahun 2016 hingga saat ini," kata Wawan.
"Hal ini merupakan komitmen PT Pelindo III menjalankan lima prioritas prinsip Kementerian BUMN yaitu Pengembangan Talenta yang diimplementasikan oleh PT PEL dalam meningkatkan kompetensi SDM dan memiliki sertifikasi dari BNSP," lanjutnya.
Dikatakan bahwa penggunaan LNG (gas alam cair) untuk energi listrik juga memiliki nilai lingkungan dan ekonomis yang tinggi. Dibandingkan dengan bensin dan solar, LNG lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi sekitar 85%, dan dibandingkan CNG, LNG memiliki nilai densitas energi 3 kali lebih besar pada volume yang sama disamping menghasilkan harga ekonomi kelistrikan yang sangat efisien.
"PT Pelindo III melalui PT PEL berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PT Pelindo Energi Logistik (PEL) Wawan Sulistiawan dalam keterangan resminya, Rabu (30/12/2020).
(Baca Juga: Pelindo III Jagonya Ciptakan Pemimpin dari Dalam Perusahaan )
Terminal LNG Benoa juga telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui penetapan Kementerian ESDM yang diputuskan melalui Kepmen ESDM No.159/2020 (Terminal LNG Benoa halaman 27 nomor urut 118) itu sebagai bentuk komitmen PT Pelindo III dalam mengamankan fasilitas Terminal LNG Benoa untuk mendukung kehandalan kelistrikan Indonesia.
Terminal LNG Benoa merupakan LNG Terminal Terapung Pertama skala menengah (middle scale) di Indonesia untuk menyimpan, meregasifikasi dan menyalurkan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas 200 MW Pesanggaran (PLTDG) milik PT Indonesia Power (PT IP) yang merupakan anak perusahaan PT PLN.
Menurutnya, pola pemanfaatan Terminal LNG terapung untuk mendukung kehandalan energi listrik tersebut dinilai paling tepat untuk Indonesia sebagai negara kepulauan. Peran pelabuhan sebagai link (supply chain logistik); gateway (pintu gerbang ekonomi) dan interface (pertemuan sea dan land transportation) sangat mendukung terciptanya efisiensi energi listrik di Pulau Bali.
"Hingga akhir tahun 2020 Terminal LNG Benoa telah berhasil melakukan 83 (delapan puluh tiga) pengapalan LNG dengan status Zero Accident untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas PLTDG Pesanggaran dimulai sejak tahun 2016 hingga saat ini," kata Wawan.
"Hal ini merupakan komitmen PT Pelindo III menjalankan lima prioritas prinsip Kementerian BUMN yaitu Pengembangan Talenta yang diimplementasikan oleh PT PEL dalam meningkatkan kompetensi SDM dan memiliki sertifikasi dari BNSP," lanjutnya.
Dikatakan bahwa penggunaan LNG (gas alam cair) untuk energi listrik juga memiliki nilai lingkungan dan ekonomis yang tinggi. Dibandingkan dengan bensin dan solar, LNG lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi sekitar 85%, dan dibandingkan CNG, LNG memiliki nilai densitas energi 3 kali lebih besar pada volume yang sama disamping menghasilkan harga ekonomi kelistrikan yang sangat efisien.
Lihat Juga :
tulis komentar anda