Pantau Distribusi Vaksin Sinovac, Bio Farma Punya Pusat Komando Canggih
Senin, 04 Januari 2021 - 09:02 WIB
JAKARTA - PT Bio Farma bakal memanfaatkan teknologi IoT menggunakan command center untuk memantau distribusi vaksin . Pusat teknologi ini diharapkan mampu mensukseskan program vaksinasi bagi jutaan masyarakat Indonesia. Teknologi digunakan mengingat vaksin sensitif terhadap perubahan suhu.
Teknologi Internet of Things (IoT) akan bekerja dengan memasang sensor suhu dan GPS (global position system) pada kendaraan angkutan vaksin. Pendingin bergerak ini akan selalu diukur berdasarkan suhu ruang penyimpanan vaksin. Selain suhu, posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau secara real time kapanpun dibutuhkan.
(Baca Juga: Beredar Kemasan Vaksin Sinovac di Sosmed, Bio Farma Buka Suara )
Nantinya, Command Center yang dilengkapi dengan dashboard IoT untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.
Direktur Digital Healthcare Bio Farma, Soleh Ayubi menjelaskan, bahwa sistem yang diberi SMDV ini, akan diterapkan perdana, pada pendistribusian vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk seluruh tenaga kesehatan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
“Dengan adanya Command Center ini, merupakan salah satu cara Bio Farma untuk menjamin kualitas vaksin dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Soleh Ayubi dalam keterangan persnya.
Soleh Ayubi menambahkan, bila selama perjalanan terdeteksi suhu diluar batasan yang ditentukan, maka sistem akan mengirim peringatan (alert) ke Command Center. Selanjutnya petugas di command center akan mengambil tindakan dengan menghubungi driver yang membawa kendaraan tersebut dan memberikan instruksi yang diperlukan.
(Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut Hanya untuk Uji Coba Klinis, Kemenkes Pastikan Hoaks )
Selain dashboard IoT sebagaimana dijelaskan di atas, pergerakan vaksin dapat dimonitor di Command Center ini dengan alur proses. Yaitu pada saat pengiriman vaksin, dapat dimonitor berapa total total keseluruhan jumlah Delivery Order (DO), jumlah DO yang siap dikirim, jumlah DO yang dalam perjalanan dan jumlah DO yang sudah sampai.
Ditambah juga bisa melihat perbandingan antara DO untuk jalur pemerintah dan jalur mandiri, peta pengantaran DO, rasio pengiriman DO yang terlambat sampai maupun sesuai waktu serta melihat detail dari DO (No DO, Kode Tersier, Kode Sekunder dan Kode Vial).
"Command center ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan kewenangan guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin, serta disebarkan sesuai alokasi secara cepat, efektif, dan efisien," imbuh dia.
Teknologi Internet of Things (IoT) akan bekerja dengan memasang sensor suhu dan GPS (global position system) pada kendaraan angkutan vaksin. Pendingin bergerak ini akan selalu diukur berdasarkan suhu ruang penyimpanan vaksin. Selain suhu, posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau secara real time kapanpun dibutuhkan.
(Baca Juga: Beredar Kemasan Vaksin Sinovac di Sosmed, Bio Farma Buka Suara )
Nantinya, Command Center yang dilengkapi dengan dashboard IoT untuk memonitor segala kondisi yang terjadi dalam perjalanan, termasuk batasan suhu yang dipantau secara real time, lokasi, kecepatan dan kondisi darurat lainnya; dan dashboard tracking vaksin untuk memonitor pergerakan vaksin.
Direktur Digital Healthcare Bio Farma, Soleh Ayubi menjelaskan, bahwa sistem yang diberi SMDV ini, akan diterapkan perdana, pada pendistribusian vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk seluruh tenaga kesehatan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
“Dengan adanya Command Center ini, merupakan salah satu cara Bio Farma untuk menjamin kualitas vaksin dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Soleh Ayubi dalam keterangan persnya.
Soleh Ayubi menambahkan, bila selama perjalanan terdeteksi suhu diluar batasan yang ditentukan, maka sistem akan mengirim peringatan (alert) ke Command Center. Selanjutnya petugas di command center akan mengambil tindakan dengan menghubungi driver yang membawa kendaraan tersebut dan memberikan instruksi yang diperlukan.
(Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut Hanya untuk Uji Coba Klinis, Kemenkes Pastikan Hoaks )
Selain dashboard IoT sebagaimana dijelaskan di atas, pergerakan vaksin dapat dimonitor di Command Center ini dengan alur proses. Yaitu pada saat pengiriman vaksin, dapat dimonitor berapa total total keseluruhan jumlah Delivery Order (DO), jumlah DO yang siap dikirim, jumlah DO yang dalam perjalanan dan jumlah DO yang sudah sampai.
Ditambah juga bisa melihat perbandingan antara DO untuk jalur pemerintah dan jalur mandiri, peta pengantaran DO, rasio pengiriman DO yang terlambat sampai maupun sesuai waktu serta melihat detail dari DO (No DO, Kode Tersier, Kode Sekunder dan Kode Vial).
"Command center ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan kewenangan guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin, serta disebarkan sesuai alokasi secara cepat, efektif, dan efisien," imbuh dia.
(akr)
tulis komentar anda