Gerak Cepat, Gempari Bantu Korban Gempa di Sulbar
Sabtu, 16 Januari 2021 - 09:48 WIB
JAKARTA - Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Remaja Indonesia (Gempari) menyampaikan duka cita mendalam atas korban yang meninggal dunia akibat bencana alam gempa bumi yang melanda wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1/2021), dini hari. Terkait bencana tersebut, Gempari gerak cepat memberikan bantuan penanganan bencana, dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan yang diharapkan dapat meringankan beban para korban.
Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Remaja Indonesia (Gempari) Patrika S.A Paturusi mengatakan, Idrus Paturusi sebagai Ketua Dewan Pengawas Gempari yang kebetulan di Makassar sudah menuju Mamuju berserta tim Dokter. Adapun bentuk dari kegiatan yang dilakukan adalah memberikan motivasi atau penguatan secara psikologis yang berguna untuk penyembuhan pasca trauma kepada anak-anak agar dapat membangkitkan semangat.
"Gempari bergerak cepat ke Majene memberikan trauma healing bagi anak-anak di pengungsian. Kami sedang memonitor terus karena bandara di Sulbar ditutup," kata dia melalui keterangan resminya, di Jakarta, Sabtu (16/1/2020).
Sebagai informasi, akibat gempa bumi susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) itu, sejumlah bangunan rusak parah termasuk kantor gubernur Sulbar runtuh. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sedikitnya 42 orang meninggal dunia dan sebanyak 189 orang mengalami luka berat dan dirawat. Rinciannya, 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang meninggal di Kabupaten Majene.
BNPB melaporkan sejumlah logistik mulai dikerahkan dari 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit light tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu hingga 30 unit genset 5 kilovolt ampere (KVA). Di samping itu juga dikerahkan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik yakni 50.000 masker bedan dan 20.000 masker kain.
Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Remaja Indonesia (Gempari) Patrika S.A Paturusi mengatakan, Idrus Paturusi sebagai Ketua Dewan Pengawas Gempari yang kebetulan di Makassar sudah menuju Mamuju berserta tim Dokter. Adapun bentuk dari kegiatan yang dilakukan adalah memberikan motivasi atau penguatan secara psikologis yang berguna untuk penyembuhan pasca trauma kepada anak-anak agar dapat membangkitkan semangat.
"Gempari bergerak cepat ke Majene memberikan trauma healing bagi anak-anak di pengungsian. Kami sedang memonitor terus karena bandara di Sulbar ditutup," kata dia melalui keterangan resminya, di Jakarta, Sabtu (16/1/2020).
Sebagai informasi, akibat gempa bumi susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) itu, sejumlah bangunan rusak parah termasuk kantor gubernur Sulbar runtuh. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sedikitnya 42 orang meninggal dunia dan sebanyak 189 orang mengalami luka berat dan dirawat. Rinciannya, 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 orang meninggal di Kabupaten Majene.
BNPB melaporkan sejumlah logistik mulai dikerahkan dari 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit light tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu hingga 30 unit genset 5 kilovolt ampere (KVA). Di samping itu juga dikerahkan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik yakni 50.000 masker bedan dan 20.000 masker kain.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda