Menkeu Pastikan Kontribusi Jawa pada Ekonomi Turun
Jum'at, 17 April 2020 - 11:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan sumbangan ekonomi dari Pulau Jawa, yang selama ini dominan, akan menurun akibat dampak wabah corona (Covid-19). Hal itu berkaitan dengan penyebaran Covid-19 yang terkonsentrasi di Pulau Jawa.
"Ada 5.516 kasus (Covid-19) dan terkonsentrasi di DKI Jakarta dan Jabodetabek , tempat terbesar penularan Covid-19 ada di Pulau Jawa yang kontribusinya terhadap perekonomian mencapai 70%. Ini cukup mempengaruhi dengan adanya penurunan," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Dia melanjutkan, semua negara yang menghadapi pandemi ini berupaya membuat penyebaran penyakit tersebut mereda. Covid menyebar telah ke 200 negara dan saat ini Amerika Serikat (AS) menjadi yang tertinggi, melampaui negara-negara lainnya seperti Korea Selatan, Italia, Spanyol , italia dan Inggris.
Kendati demikian, dia meyakini pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi pada kuartal IV serta sepanjang tahun 2021. Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Dunia dan IMF mengenai pemulihan ekonomi dunia yang akan terjadi mulai kuartal IV/2020 dan terakselerasi pada tahun 2021. "Ini kalau kita lihat sama dengan proyeksi IMF dan Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi dunia bakal kembali rebound," jelasnya.
"Ada 5.516 kasus (Covid-19) dan terkonsentrasi di DKI Jakarta dan Jabodetabek , tempat terbesar penularan Covid-19 ada di Pulau Jawa yang kontribusinya terhadap perekonomian mencapai 70%. Ini cukup mempengaruhi dengan adanya penurunan," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Dia melanjutkan, semua negara yang menghadapi pandemi ini berupaya membuat penyebaran penyakit tersebut mereda. Covid menyebar telah ke 200 negara dan saat ini Amerika Serikat (AS) menjadi yang tertinggi, melampaui negara-negara lainnya seperti Korea Selatan, Italia, Spanyol , italia dan Inggris.
Kendati demikian, dia meyakini pemulihan ekonomi Indonesia akan terjadi pada kuartal IV serta sepanjang tahun 2021. Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Dunia dan IMF mengenai pemulihan ekonomi dunia yang akan terjadi mulai kuartal IV/2020 dan terakselerasi pada tahun 2021. "Ini kalau kita lihat sama dengan proyeksi IMF dan Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi dunia bakal kembali rebound," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda