Luhut Tes Covid-19 Pakai Genose Buatan UGM, Lihat Hasilnya?
Sabtu, 23 Januari 2021 - 15:59 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan uji coba test Covid-19 lewat embusan napas menggunakan Genose . Hasilnya, Luhut dinyatakan negatif Covid-19.
"Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi alat deteksi Covid-19 tersebut dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4 T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment)," ujar Luhut saat melakukan uji coba Genose di Pasar Senin, Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Pihaknya mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose di simpul-simpul transportasi umum seperti di Stasiun Kereta Api, Bandara, Pelabuhan dan Terminal. Adapun alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kelebihan dari alat ini di antaranya bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90%," kata Luhut.
Dia menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan. "Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di Hotel, Mal, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah. Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia," jelas Menko Luhut.
Ditempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, sesuai arahan Menkomarves untuk mendorong penggunaan alat GeNose pada transportasi umum, Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19. "Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum. Selanjutnya kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi. Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di Bandara," ujar Menhub.
"Pemerintah memberikan apresiasi kepada tim GeNose dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang sudah bekerja keras untuk menciptakan inovasi alat deteksi Covid-19 tersebut dan membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4 T (Tracking, Tracing, Testing dan Treatment)," ujar Luhut saat melakukan uji coba Genose di Pasar Senin, Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Pihaknya mendorong penggunaan alat deteksi Covid-19 GeNose di simpul-simpul transportasi umum seperti di Stasiun Kereta Api, Bandara, Pelabuhan dan Terminal. Adapun alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kelebihan dari alat ini di antaranya bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90%," kata Luhut.
Dia menyarankan, agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan. "Kedepannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di Hotel, Mal, di lingkungan masyarakat RT/RW. Alatnya hanya seharga 62 juta dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah. Jika pemakaian lebih banyak tentunya costnya akan semakin turun dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam. Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia," jelas Menko Luhut.
Ditempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, sesuai arahan Menkomarves untuk mendorong penggunaan alat GeNose pada transportasi umum, Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19. "Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum. Selanjutnya kemenhub akan membuat Surat Edaran kepada para operator transportasi. Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di Bandara," ujar Menhub.
(nng)
tulis komentar anda