Waskita Mau Jual 9 Ruas Tolnya, Apa Kata BPJT?
Kamis, 28 Januari 2021 - 13:36 WIB
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait wacana divestasi jalan tol yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk . Mengingat, ada 9 ruas tol yang akan dijual oleh badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi tersebut.
Kepala Bagian Umum BPJT Mahbullah Nurdin membenarkan adanya rencana divestasi jalan tol oleh Waskita Karya tersebut. Namun, dia mengaku belum mengetahui apakah ruas tol yang akan dijual tersebut sudah memiliki peminat.
Nurdin mengaku belum menerima laporan mengenai investor yang berminat untuk mengambil alih saham tol yang dijual oleh Waskita Karya. Menurut dia, 9 ruas tol itu memang baru ditawarkan oleh Waskita Karya kepada para investor.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait investor yang sudah minat terhadap ruas-ruas tol Waskita yang mau divestasi tersebut. Ini baru ditawarkan oleh Waskita Karya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (28/1/2021).
Nurdin pun memastikan, rencana penjualan tol tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Waskita Karya adalah murni aksi korporasi untuk menyehatkan keuangan perseroan. "Itu enggak ada kaitannya, ini murni divestasi dalam rangka penyehatan keuangan Waskita Group," jelasnya.
Sebagai informasi, secara keseluruhan, total panjang jalan tol yang akan dilepas sepanjang 483,3 kilometer (km). Adapun rincian 9 ruas tol yang bakal dijual yakni yang pertama adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1-7 dengan panjang 61,70 km dengan porsi kepemilikan saham 30%.
Kemudian ada Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1-6 sepanjang 143,25 Km dengan kepemilikan saham 30%. Lalu ada Cibitung-Cilincing Seksi 1-4 sepanjang 34 Km dengan porsi kepemilikan saham 55%.
Kepala Bagian Umum BPJT Mahbullah Nurdin membenarkan adanya rencana divestasi jalan tol oleh Waskita Karya tersebut. Namun, dia mengaku belum mengetahui apakah ruas tol yang akan dijual tersebut sudah memiliki peminat.
Nurdin mengaku belum menerima laporan mengenai investor yang berminat untuk mengambil alih saham tol yang dijual oleh Waskita Karya. Menurut dia, 9 ruas tol itu memang baru ditawarkan oleh Waskita Karya kepada para investor.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait investor yang sudah minat terhadap ruas-ruas tol Waskita yang mau divestasi tersebut. Ini baru ditawarkan oleh Waskita Karya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (28/1/2021).
Nurdin pun memastikan, rencana penjualan tol tersebut tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan proyek jalan tol yang akan dilakukan pemerintah. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Waskita Karya adalah murni aksi korporasi untuk menyehatkan keuangan perseroan. "Itu enggak ada kaitannya, ini murni divestasi dalam rangka penyehatan keuangan Waskita Group," jelasnya.
Sebagai informasi, secara keseluruhan, total panjang jalan tol yang akan dilepas sepanjang 483,3 kilometer (km). Adapun rincian 9 ruas tol yang bakal dijual yakni yang pertama adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1-7 dengan panjang 61,70 km dengan porsi kepemilikan saham 30%.
Kemudian ada Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1-6 sepanjang 143,25 Km dengan kepemilikan saham 30%. Lalu ada Cibitung-Cilincing Seksi 1-4 sepanjang 34 Km dengan porsi kepemilikan saham 55%.
tulis komentar anda