GoPay Tetap Memimpin Pasar E-Money Indonesia

Senin, 01 Februari 2021 - 21:29 WIB
Di tengah kompetisi yang ketat dan beragam promo yang ditawarkan ke konsumen, kehadiran GoPay, layanan transaksi digital di bawah ekosistem Gojek semakin dominan. Foto/Dok
JAKARTA - Pandemi covid-19 yang berkepanjangan membuat transaksi digital kian membesar. Sejumlah perusahaan yang bergerak di jasa keuangan digital juga tumbuh positif selama tahun 2020 lalu. Namun di tengah kompetisi yang ketat dan beragam promo yang ditawarkan ke konsumen, kehadiran GoPay, layanan transaksi digital di bawah ekosistem Gojek semakin dominan.

Dalam survey yang dirilis Sharing Vision pada Desember 2020, GoPay dinyatakan sebagai layanan uang digital yang paling banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan hasil survey bertemakan eChannel Fintech eCommerce & eLifestyle, GoPay menempati peringkat pertama sebagai e-money yang paling banyak digunakan, dipilih 81% responden.

Posisi kedua ditempati OVO sebanyak 71%. Selanjutnya, Shopeepay menempati posisi ketiga dengan 44%, lalu Dana di posisi keempat dengan 41%, selanjutnya e-money Mandiri 21%, Flazz 18%, Link Aja 16%, dan Brizzi 5%. Sementara itu, i.saku 2%, Jakcard 1%, Paytren 1%, dan lainnya 2%.



Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana mengatakan, alasan menggunakan e-money bervariasi, mulai dari simple, efisien secara waktu, banyaknya promo yang ditawarkan, tidak perlu datang ke bank, dan aman.

"Sebagian besar uang elektronik dipakai untuk pembayaran delivery makanan, yang dipilih sebanyak 86% responden. Pembayaran transportasi online menjadi kedua terbanyak dipilih responden, sebanyak 77%," ujarnya di Bandung, Senin (1/2/2021).

Ekonom Digital dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menjelaskan, keunggulan GoPay tidak terlepas dari kepeloporannya di industri pembayaran digital. Sehingga lebih mengerti dan lebih dulu menyesuaikan kebutuhan konsumen.

”GoPay secara kehadiran kan memang lebih dulu dan memiliki basis pengguna Gojek yang juga hadir lebih dulu. Sehingga, kalau masih lebih unggul wajar,” ungkapnya kepada wartawan.

Terlebih ekosistem Gojek yang semakin matang saat ini membuat GoPay bukan sekadar digunakan untuk pembayaran transportasi online tetapi jauh meluas karena bisa digunakan untuk beragam layanan.

”Tren ke depan akan tetap bersaing ketat. Kuncinya adalah penggunaan pembayaran elekronik di luar bisnis transportasi online dan turunannya. Yang bisa melakukan diversifikasi layanan secara cepat dan masih digunakan akan memimpin,” tegasnya.

Dengan jaringan yang terus meluas dan teknologi yang kian berkembang, Go-Pay juga meraih peringkat pertama layanan yang digunakan dalam pembayaran melalui QR-Code. Disusul Ovo, Linkaja, Dana, ShopeePay dan layanan lainnya.

Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, transaksi secara fisik dibatasi sehingga keberadaan QRIS diyakini akan semakin membantu pelaku usaha.

GoPay sendiri melakukan upaya berupa kemudahan adopsi QRIS bagi para mitra merchant, dengan menyediakan layanan yang bisa diakses secara daring atau online. Sehingga para mitra bisa mengunduh gambar kode QRIS dan mencetaknya sendiri.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More