Pembangunan Geothermal Disambut Penolakan, Pakar UI: Semua Pihak Harus Arif

Jum'at, 05 Februari 2021 - 04:35 WIB
Ahli Geothermal dari Universitas Indonesia (UI) Dr Eng. Yunus Daud, MSc melihat, bahwa besarnya potensi dan manfaat dari energi baru terbarukan (EBT) seperti geothermal belum banyak diketahui oleh masyarakat. Foto/Dok
JAKARTA - Ahli Geothermal dari Universitas Indonesia (UI) Dr Eng. Yunus Daud, MSc melihat, bahwa besarnya potensi dan manfaat dari energi baru terbarukan (EBT) seperti geothermal belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sehingga banyak penolakan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) seperti yang terjadi di Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Menurutnya, pemerintah maupun investor perlu menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Ia juga menerangkan, rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pembauran energi baru terbarukan pada 2025 sebesar 23% perlu didorong oleh semua pihak untuk mencapai cita-cita tersebut.




Oleh karena itu, semua pihak diharapkan bisa duduk bersama menyelaraskan pikiran dan tujuan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan pembangunan PLTP di daerahnya.

"Gak semua tahu geothermal, termasuk di perguruan tinggi. Nah artinya kalau masyarakat tidak terlalu tahu juga, maka wajar kalau terjadi gap informasi. Jadi baik pengusaha maupun pemerintah, harus apik dalam menyampaikan sosialisasi dan perlu dengan rendah hati," ujar Yunus.



Menurutnya, dengan kultur budaya Indonesia yang beragam maka pendekatan yang bagus, penjelasan tepat, jelas, dan transparan akan menjadi kunci agar tidak terjadi perbedaan pandangan terhadap energi geothermal sehingga mampu diterima oleh masyarakat luas.

"Saya berdiri di atas semua komponen bangsa indonesia di mana ada pengusaha, ada masyarakat, ada tokoh, nah saya berdiri di antara semua. Artinya bagaimana energi ini bisa dimanfaatkan namun juga dikomunikasikan dengan sangat baik kepada masyarakat," jelasnya.

Dicatat oleh Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi energi geothermal sebesar 23.900 MW, di mana dengan kondisi geografis Indonesia yang dilintasi jalur gunung berapi angka tersebut kemungkinan besar akan meningkat seiring dengan temuan dan investigasi baru lainnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More