Punya Banyak PR, Airlangga Pede Ekonomi Tumbuh 4,5-5,5% Tahun Ini
Jum'at, 05 Februari 2021 - 16:44 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memprediksi, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan membaik ke arah positif. Pemerintah menargetkan, pada tahun 2021 ini bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,5 hingga 5,5%.
"Kita berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I 2021 juga, rangenya di 1,6 hingga 2,1%. Ini PR (pekerjaan rumah) pemerintah juga untuk mendorong sektor konsumsi rumah tangga (RT) bisa tumbuh 1,3 hingga 1,8%," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Konsumsi pemerintah sendiri juga diharapkan bisa naik di kisaran 4 hingga 5%. Dia juga mencatat, bahwa sektor investasi pun perlu pemulihan setelah terkontraksi secara -4,1%.
"Pemerintah berharap investasi ini bisa berbalik arah di jalur positif. Ini masih prognosa di kisaran 3-4%. Mendorong ekspor dan impor juga jadi PR," terang Airlangga.
Dia mengatakan, karena ada lonjakan ekspor dan saat sekarang masalah teknis yang sedang dihadapi adalah kekurangan container. Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah akan segera menangani masalah itu.
"Sehingga demand yang melonjak bisa diantisipasi, walau kita tahu kekurangan ini karena penurunan impor yang mendalam di -13,9%. Ekspor dan impor yang kurang berimbang menjadi PR yang harus diselesaikan pemerintah," pungkasnya.
"Kita berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I 2021 juga, rangenya di 1,6 hingga 2,1%. Ini PR (pekerjaan rumah) pemerintah juga untuk mendorong sektor konsumsi rumah tangga (RT) bisa tumbuh 1,3 hingga 1,8%," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Konsumsi pemerintah sendiri juga diharapkan bisa naik di kisaran 4 hingga 5%. Dia juga mencatat, bahwa sektor investasi pun perlu pemulihan setelah terkontraksi secara -4,1%.
"Pemerintah berharap investasi ini bisa berbalik arah di jalur positif. Ini masih prognosa di kisaran 3-4%. Mendorong ekspor dan impor juga jadi PR," terang Airlangga.
Dia mengatakan, karena ada lonjakan ekspor dan saat sekarang masalah teknis yang sedang dihadapi adalah kekurangan container. Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah akan segera menangani masalah itu.
"Sehingga demand yang melonjak bisa diantisipasi, walau kita tahu kekurangan ini karena penurunan impor yang mendalam di -13,9%. Ekspor dan impor yang kurang berimbang menjadi PR yang harus diselesaikan pemerintah," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda