Menko Airlangga Melihat Sinyal Positif Ekonomi RI Tumbuh di 2021

Jum'at, 05 Februari 2021 - 16:33 WIB
loading...
Menko Airlangga Melihat Sinyal Positif Ekonomi RI Tumbuh di 2021
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap menyikapi, dengan optimistis data BPS, dimana menurutnya ada sinyal positif pemulihan ekonomi apabila melihatnya secara quarter-to-quarter(qtq). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian , Airlangga Hartarto tetap menyikapi, dengan optimistis usai data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tahun 2020 minus 2,07%. Ia menerangkan, sebenarnya ada sinyal positif pemulihan ekonomi apabila melihatnya secara quarter-to-quarter(qtq).

"Kita sebenarnya sudah melihat sinyal positif pemulihan ekonomi, secara quarter-to-quarter(qtq) sudah membaik dari yang awalnya -5,2% ke -2,19%. Kinerja domestik juga mulai menunjukkan perbaikan. Di 2021, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5 hingga 5,5%," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (5/2/2021).


Dia mengatakan, bahwa produsen merespon perbaikan permintaan domestik dengan melakukan investasi walaupun Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tetap terkontraksi -6,15% yoy. Angka ini sedikit lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di -6,48% atau tumbuh 4,19% secara qtq.
Baca Juga: Menko Airlangga Beberkan Sederet Game Changer untuk Dongkrak Ekonomi 2021

"Berbagai usaha mengalami perbaikan kinerja akibat perbaikan kinerja domestik, di saat yang sama optimisme pemulihan permintaan global mendorong peningkatan sektor usaha domestik," ungkap Airlangga.
Baca Juga: Punya Banyak PR, Airlangga Pede Ekonomi Tumbuh 4,5-5,5% Tahun Ini

Meski sektor manufaktur terkontraksi -3,14%, dia mencatat bahwa sektor pertanian tumbuh positif 2,59% yoy. Lalu industri farmasi, kimia, dan obat tradisional tumbuh 8,45% yoy akibat permintaan produk kebersihan dan kesehatan yang melonjak.

Industri makanan dan minuman, meski restoran dan pariwisata terganggu, tetap tumbuh 1,66%. Untuk sektor hortikultura, permintaan CPO mengalami peningkatan.

"Sektor logam dasar tumbuh, terutama kebijakan hilirisasi daripada program dan peningkatan ferronikel. Masyarakat yang terbiasa dengan pemanfaatan teknologi digital membuat sektor teknologi dan informasi tumbuh positif sepanjang 2020," tambahnya.



Secara spasial beberapa negara mengalami perbaikan, sehingga ekspor dari pulau seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua pun membaik. Perbaikan ekspor ini juga seiring perbaikan harga komoditas global.

Airlangga mencatat juga bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah sudah menguat seperti sebelum pandemi Covid-19 di bulan Januari lalu. Leading indicatornya, seperti Purchasing Managers' Index (PMI) sudah naik di 52,2 sebagai salah satu posisi tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Indeks keyakinan konsumen sudah menginjak angka 96% di Desember.

"Neraca perdagangan juga surplus di USD 21,74 miliar. Momentum ini akan berlanjut di 2021 sehingga pertumbuhan ekonomi akan di 4,5-5,5% didukung oleh peningkatan konsumsi RT, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor," pungkas Airlangga.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1518 seconds (0.1#10.140)