Penerima Bansos Tunai Bertambah, PT Pos Lakukan Persiapan Lebih Baik
Rabu, 10 Februari 2021 - 15:14 WIB
JAKARTA - PT Pos Indonesia siap menyalurkan seluruh bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) 2021 dari Kemensos ke seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengatakan, jumlah KPM penerima BST bertambah seiring perkembangan pandemi Covid-19 yang saat ini jumlahnya terus meningkat.
"Memang kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pada kondisi pandemi ini. (BST) masih jadi andalan untuk memulihkan ekonomi," kata Charles di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Dengan adanya penambahan target jumlah KPM, Charles menegaskan pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih baik. Terlebih pihaknya sudah belajar dari pengalaman sepanjang 2020. Agar penyaluran ini berjalan sukses, satu hal utama yang patut diperhatikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan. Misalnya, menentukan jumlah orang yang datang ke kantor Pos Indonesia, atau komunitas.
Upaya lainnya, pegawai PT Pos Indonesia menyambangi langsung rumah KPM, khususnya KPM yang sedang jatuh sakit dan lanjut usia (lansia). "Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya di tempat yang jumlah kasus positif Covid-19 tinggi. Kami istilahnya zona hitam," katanya.
Saat ini, PT Pos menyalurkan bansos tunai pada Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para KPM merasakan perubahan yang baik setelah mendapatkan BST. Proses penyaluran BST di Pakulonan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lurah Pakulonan Dwi Santoso menyatakan, KPM yang hadir di lokasi telah ditentukan sesuai data penerima. "Para warga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan hidup sehat," bebernya.
Salah satu penerima BST, Rini Ariani mengapresiasi peran Kemensos dan PT Pos Indonesia yang telah menyalurkan BST kepada KPM di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya BST, Rini mengaku, BST ini sangat membantunya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Beban keluarga saya (jadi) tidak terlalu berat," kata Rini.
Sebelumnya, Rini mendapat bantuan berupa sembako. Mulai tahun ini, dia mendapat bantuan secara tunai, yakni BST. "Pembayarannya juga dimudahkan oleh petugas pos. Saya hanya membawa undangan yang kemudian discan oleh petugas. Lalu dicocokkan dengan KTP dan kartu keluarga," ujar Rini.
"Memang kebutuhan BST dirasa masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya pada kondisi pandemi ini. (BST) masih jadi andalan untuk memulihkan ekonomi," kata Charles di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Dengan adanya penambahan target jumlah KPM, Charles menegaskan pihaknya akan melakukan persiapan yang lebih baik. Terlebih pihaknya sudah belajar dari pengalaman sepanjang 2020. Agar penyaluran ini berjalan sukses, satu hal utama yang patut diperhatikan ialah penerapan protokol kesehatan untuk menghindari kerumunan. Misalnya, menentukan jumlah orang yang datang ke kantor Pos Indonesia, atau komunitas.
Upaya lainnya, pegawai PT Pos Indonesia menyambangi langsung rumah KPM, khususnya KPM yang sedang jatuh sakit dan lanjut usia (lansia). "Kami pernah menerapkan protokol kesehatan yang lengkap. Seluruh alat pelindung diri (APD) digunakan. Biasanya di tempat yang jumlah kasus positif Covid-19 tinggi. Kami istilahnya zona hitam," katanya.
Saat ini, PT Pos menyalurkan bansos tunai pada Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten. Para KPM merasakan perubahan yang baik setelah mendapatkan BST. Proses penyaluran BST di Pakulonan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lurah Pakulonan Dwi Santoso menyatakan, KPM yang hadir di lokasi telah ditentukan sesuai data penerima. "Para warga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan hidup sehat," bebernya.
Salah satu penerima BST, Rini Ariani mengapresiasi peran Kemensos dan PT Pos Indonesia yang telah menyalurkan BST kepada KPM di tengah pandemi Covid-19. Dengan adanya BST, Rini mengaku, BST ini sangat membantunya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Beban keluarga saya (jadi) tidak terlalu berat," kata Rini.
Sebelumnya, Rini mendapat bantuan berupa sembako. Mulai tahun ini, dia mendapat bantuan secara tunai, yakni BST. "Pembayarannya juga dimudahkan oleh petugas pos. Saya hanya membawa undangan yang kemudian discan oleh petugas. Lalu dicocokkan dengan KTP dan kartu keluarga," ujar Rini.
tulis komentar anda