Awas! Hoaks Vaksin Covid-19 di Medsos Bikin Ragu Disuntik
Rabu, 10 Februari 2021 - 21:39 WIB
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan, namun hingga kini masih banyak keraguan dan penolakan di kalangan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 ini karena berita hoaks. Foto/Dok
JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berjalan sejak Januari 2021, dimana untuk tahap pertama bagi tenaga kesehatan ditargetkan rampung akhir Februari 2021. Namun, hingga kini masih banyak keraguan dan penolakan di kalangan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 ini karena berita hoaks .
Pendiri ICT Watch/Dewan Pengarah Siberkreasi, Donny BU mengatakan, alasan penolakan di antaranya adalah keraguan atas efektifitas, keamanan dan status kehalalan vaksin Covid-19.
"Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat seputar vaksinasi dan imunisasi menjadi salah satu penyebab vaccine hesitancy atau keengganan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksinasi," kata Donny di Jakarta, Kamis (10/2/2021).
Menurutnya, 90% lebih hoaks yang beredar di masyarakat bersumber dari media sosial, untuk itu pastikan rujukan berita hanya dari situs resmi dan akun media sosial resmi penanganan Covid-19. Donny juga memberikan kiat menangkal hoaks yang bersumber dari keluarga.
“Jangan langsung disalahkan, tapi lakukan pendekatan secara personal dan arahkan kepada sumber berita yang resmi dan terpercaya,” ujar Donny.
Hal senada juga disampaikan, Partnership Specialist UNICEF Indonesia, Tubagus Arie Rukmantara yang meminta, masyarakat agar membangun pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksin Covid-19.
"Diharapkan masyarakat mendapatkan pemberitaan media yang akurat, berimbang, dan berkontribusi positif pada upaya penanganan COVID-19 khususnya dalam keberhasilan introduksi Vaksin Covid-19," tandasnya.
Baca Juga
Pendiri ICT Watch/Dewan Pengarah Siberkreasi, Donny BU mengatakan, alasan penolakan di antaranya adalah keraguan atas efektifitas, keamanan dan status kehalalan vaksin Covid-19.
"Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat seputar vaksinasi dan imunisasi menjadi salah satu penyebab vaccine hesitancy atau keengganan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksinasi," kata Donny di Jakarta, Kamis (10/2/2021).
Menurutnya, 90% lebih hoaks yang beredar di masyarakat bersumber dari media sosial, untuk itu pastikan rujukan berita hanya dari situs resmi dan akun media sosial resmi penanganan Covid-19. Donny juga memberikan kiat menangkal hoaks yang bersumber dari keluarga.
“Jangan langsung disalahkan, tapi lakukan pendekatan secara personal dan arahkan kepada sumber berita yang resmi dan terpercaya,” ujar Donny.
Hal senada juga disampaikan, Partnership Specialist UNICEF Indonesia, Tubagus Arie Rukmantara yang meminta, masyarakat agar membangun pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksin Covid-19.
"Diharapkan masyarakat mendapatkan pemberitaan media yang akurat, berimbang, dan berkontribusi positif pada upaya penanganan COVID-19 khususnya dalam keberhasilan introduksi Vaksin Covid-19," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda