Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Capai Rp2,9 Triliun
Jum'at, 17 April 2020 - 19:59 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat arus investasi asing mulai kembali ke Tanah Air. Dalam sepekan, modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp2,9 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan arus modal asing yang masuk ini berasal dari surat berharga negara (SBN).
"Selama seminggu terakhir, dari tanggal 14, 15, 16 April, terjadi capital inflow di portofolio kita. Tanggal 14 terjadi inflow Rp0,7 triliun, tanggal 15 sebesar Rp0,2 triliun, tanggal 16 Rp2 triliun," terang Perry Warjiyo, Jumat (17/4/2020).
Dia meyakini aliran modal asing akan lebih banyak lagi masuk ke Indonesia saat pandemi Covid-19 mereda. Bahkan, kata Perry, arus modal asing yang masuk akan berlangsung untuk periode yang lama.
"Dalam periode Covid-19 ini terjadi outflow (modal asing keluar), setelah Covid-19 mereda, kami yakin akan terjadi inflow yang lebih besar dalam periode yang lebih lama," katanya.
Menurut Perry, derasnya aliran modal yang masuk akan menjadi dasar bagi kurs rupiah untuk bergerak lebih stabil, bahkan cenderung menguat. BI memandang kurs rupiah akan bergerak ke level Rp15.000 per USD hingga akhir tahun.
"Kalau dilihat secara historis, pada periode misal dari 2011 sampai 2019 kemarin, data menunjukkan outflow yang terjadi kecil dan dalam waktu pendek, tapi setelahnya diikuti inflow dalam jumlah besar dan periode panjang," terang Perry menjelaskan siklus korelasi arus modal dan nilai tukar rupiah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan arus modal asing yang masuk ini berasal dari surat berharga negara (SBN).
"Selama seminggu terakhir, dari tanggal 14, 15, 16 April, terjadi capital inflow di portofolio kita. Tanggal 14 terjadi inflow Rp0,7 triliun, tanggal 15 sebesar Rp0,2 triliun, tanggal 16 Rp2 triliun," terang Perry Warjiyo, Jumat (17/4/2020).
Dia meyakini aliran modal asing akan lebih banyak lagi masuk ke Indonesia saat pandemi Covid-19 mereda. Bahkan, kata Perry, arus modal asing yang masuk akan berlangsung untuk periode yang lama.
"Dalam periode Covid-19 ini terjadi outflow (modal asing keluar), setelah Covid-19 mereda, kami yakin akan terjadi inflow yang lebih besar dalam periode yang lebih lama," katanya.
Menurut Perry, derasnya aliran modal yang masuk akan menjadi dasar bagi kurs rupiah untuk bergerak lebih stabil, bahkan cenderung menguat. BI memandang kurs rupiah akan bergerak ke level Rp15.000 per USD hingga akhir tahun.
"Kalau dilihat secara historis, pada periode misal dari 2011 sampai 2019 kemarin, data menunjukkan outflow yang terjadi kecil dan dalam waktu pendek, tapi setelahnya diikuti inflow dalam jumlah besar dan periode panjang," terang Perry menjelaskan siklus korelasi arus modal dan nilai tukar rupiah.
(bon)
tulis komentar anda