Sandiaga Uno: Jika Bangga Buatan Indonesia, Mestinya Bangga Wisata di Indonesia
Jum'at, 05 Maret 2021 - 00:04 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, jika bangga buatan Indonesia mestinya juga bangga berwisata di Indonesia. Pernyataan Sandi terkait narasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa kita harus mencintai produk Indonesia dan membenci produk asing.
“Menurut saya ini akan menjadi satu narasi yang sangat kuat dalam memulihkan ekonomi pasca-pandemi. Kami di Kemenparekraf melihat bahwa ini satu narasi yang game changer oleh Bapak Presiden. Jadi kami sangat menyambut, sangat happy, apa yang disampaikan Bapak Presiden tadi kita all out akan support,” ujar Sandiaga dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini (4/3) secara virtual di Jakarta. ( Baca juga:Membaca Pernyataan Jokowi Soal Benci Produk Asing Lewat Kacamata Kemenperin )
Sandiaga mengatakan, jika bangga dengan buatan Indonesia dan benci produk luar negeri, artinya semua pihak harus mulai mengonsumsi produk-produk ekonomi kreatif buatan dalam negeri.
“Terdapat 17 sub-sektor produk ekonomi kreatif Indonesia bukan hanya fashion, kuliner, dan juga kriya, tetapi kita juga bicara film, animasi, musik, buku, dsb. Saya sendiri dalam beberapa tahun terakhir juga aktif dalam kegiatan local product, local heroes. Jadi dari mulai kacamata, sepatu, baju yang saya kenakan sekarang kita juga di Kemenparekraf akan mendukung produk-produk dalam negeri,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Sandiaga juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 mengubah pola pikir industri pariwisata untuk mengarah kepada more quality more suistanable tourism and development of creative economic. Menurutnya, Indonesia lebih mengejar wisatawan asing yang kemudian terkadang melupakan wisatawan domestik. ( Baca juga:Jadi Bandar Sabu, Anggota DPRD Palembang Dituntut Hukuman Mati )
“Sebelum pandemi kontribusi kita masih di bawah 5% dan kalau kita lihat dari devisa sekitar USD17,6 miliar, dan kalau kita lihat dari kunjungan wisata mancanegara 16,1 (juta). Kita terlalu asik untuk mengejar apa yang Thailand, mungkin Malaysia, dan jumlah wisatawannya tapi terkadang kita terlupa dengan wisatawan domestik yang kita miliki,” ucap Sandiaga.
“Kita juga memiliki 55 juta lebih kelas menengah atas yang mampu juga melakukan spending dan length of stay yang bisa menyaingi kualitas wisatawan mancanegara,” tambah dia.
“Menurut saya ini akan menjadi satu narasi yang sangat kuat dalam memulihkan ekonomi pasca-pandemi. Kami di Kemenparekraf melihat bahwa ini satu narasi yang game changer oleh Bapak Presiden. Jadi kami sangat menyambut, sangat happy, apa yang disampaikan Bapak Presiden tadi kita all out akan support,” ujar Sandiaga dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) hari ini (4/3) secara virtual di Jakarta. ( Baca juga:Membaca Pernyataan Jokowi Soal Benci Produk Asing Lewat Kacamata Kemenperin )
Sandiaga mengatakan, jika bangga dengan buatan Indonesia dan benci produk luar negeri, artinya semua pihak harus mulai mengonsumsi produk-produk ekonomi kreatif buatan dalam negeri.
“Terdapat 17 sub-sektor produk ekonomi kreatif Indonesia bukan hanya fashion, kuliner, dan juga kriya, tetapi kita juga bicara film, animasi, musik, buku, dsb. Saya sendiri dalam beberapa tahun terakhir juga aktif dalam kegiatan local product, local heroes. Jadi dari mulai kacamata, sepatu, baju yang saya kenakan sekarang kita juga di Kemenparekraf akan mendukung produk-produk dalam negeri,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Sandiaga juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 mengubah pola pikir industri pariwisata untuk mengarah kepada more quality more suistanable tourism and development of creative economic. Menurutnya, Indonesia lebih mengejar wisatawan asing yang kemudian terkadang melupakan wisatawan domestik. ( Baca juga:Jadi Bandar Sabu, Anggota DPRD Palembang Dituntut Hukuman Mati )
“Sebelum pandemi kontribusi kita masih di bawah 5% dan kalau kita lihat dari devisa sekitar USD17,6 miliar, dan kalau kita lihat dari kunjungan wisata mancanegara 16,1 (juta). Kita terlalu asik untuk mengejar apa yang Thailand, mungkin Malaysia, dan jumlah wisatawannya tapi terkadang kita terlupa dengan wisatawan domestik yang kita miliki,” ucap Sandiaga.
“Kita juga memiliki 55 juta lebih kelas menengah atas yang mampu juga melakukan spending dan length of stay yang bisa menyaingi kualitas wisatawan mancanegara,” tambah dia.
(uka)
tulis komentar anda