PNM Optimis Nasabah Mekaar di Sumut Capai 650.000 Sepanjang 2021
Selasa, 09 Maret 2021 - 09:50 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menargetkan nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di daerah Sumatera Utara sepanjang 2021 mencapai 650.000 orang. Saat ini perseroan sudah mendampingi 540.000 nasabah.
"Sudah ada 540.000 pelaku usaha yang kami dampingi dan di tahun 2021 mudah-mudahan jumlah layanan kami bisa menjangkau 650.000 nasabah,” ujar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dalam keterangan pers, Selasa (9/3/2021).
Secara agregat, hingga Desember 2020, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24,349 triliun kepada nasabah Mekaar. Angka itu dengan jumlah nasabah sebanyak 7,8 juta orang.
Untuk menjangkau pelaku UMKM di daerah, manajemen PNM menggandeng pemerintah daerah Sumatera Utara. Sasaran PNM ini sejalan dengan diusahakan oleh Pemprov Sumut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah menyebut, situasi pandemi menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha karena ada berbagai bisnis dan mata pencaharian yang terhenti dan berdampak pada meningkatnya jumlah masyarakat pra sejahtera. Karenanya, kehadiran PNM dinilai mampu memberi solusi untuk permasalahan ekonomi masyarakat akar rumput.
“Kinerja PNM di Sumatera Utara ini sangat bermanfaat. Tidak hanya memberi modal, tapi juga membuat pelaku usaha jadi kreatif. Lebih lanjut, mereka juga mengalami peningkatan sistem, hasil, serta tanggung jawab. Kerja sama dengan PNM ini diharapkan bisa semakin berdampak pada peningkatan ekonomi, khususnya dari daerah-daerah yang terdapat banyak masyarakat miskin,” kata Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Ke depannya, sinergi antara PNM dan pemerintah daerah diharapkan semakin kuat agar akses pembiayaan terhadap masyarakat prasejahtera kian luas. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan visi untuk mengentaskan kemiskinan di Sumatera Utara menjadi semakin dekat.
Sejak 2016, PNM telah menjalankan program Mekaar dan mendampingi para pelaku usaha ultra mikro di provinsi tersebut. Jumlah nasabah PNM Mekaar bahkan sudah mencapai 540.000 dari sekitar 40.000 kelompok per hari ini.
"Sudah ada 540.000 pelaku usaha yang kami dampingi dan di tahun 2021 mudah-mudahan jumlah layanan kami bisa menjangkau 650.000 nasabah,” ujar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dalam keterangan pers, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga
Secara agregat, hingga Desember 2020, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp24,349 triliun kepada nasabah Mekaar. Angka itu dengan jumlah nasabah sebanyak 7,8 juta orang.
Untuk menjangkau pelaku UMKM di daerah, manajemen PNM menggandeng pemerintah daerah Sumatera Utara. Sasaran PNM ini sejalan dengan diusahakan oleh Pemprov Sumut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah menyebut, situasi pandemi menjadi pukulan telak bagi pelaku usaha karena ada berbagai bisnis dan mata pencaharian yang terhenti dan berdampak pada meningkatnya jumlah masyarakat pra sejahtera. Karenanya, kehadiran PNM dinilai mampu memberi solusi untuk permasalahan ekonomi masyarakat akar rumput.
“Kinerja PNM di Sumatera Utara ini sangat bermanfaat. Tidak hanya memberi modal, tapi juga membuat pelaku usaha jadi kreatif. Lebih lanjut, mereka juga mengalami peningkatan sistem, hasil, serta tanggung jawab. Kerja sama dengan PNM ini diharapkan bisa semakin berdampak pada peningkatan ekonomi, khususnya dari daerah-daerah yang terdapat banyak masyarakat miskin,” kata Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.
Ke depannya, sinergi antara PNM dan pemerintah daerah diharapkan semakin kuat agar akses pembiayaan terhadap masyarakat prasejahtera kian luas. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan visi untuk mengentaskan kemiskinan di Sumatera Utara menjadi semakin dekat.
Sejak 2016, PNM telah menjalankan program Mekaar dan mendampingi para pelaku usaha ultra mikro di provinsi tersebut. Jumlah nasabah PNM Mekaar bahkan sudah mencapai 540.000 dari sekitar 40.000 kelompok per hari ini.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda