Aliran Modal Asing Mulai Masuk ke RI Capai USD4,1 Miliar
Selasa, 19 Mei 2020 - 16:08 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat, mulai adanya pertumbuhan aliran modal asing yang masuk pada April hingga pertengahan Mei 2020. Hal ini sejalan dengan berkurangnya ketidakpastian di pasar keuangan. Foto/Dok
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, mulai adanya pertumbuhan aliran modal asing yang masuk pada April hingga pertengahan Mei 2020. Hal ini sejalan dengan berkurangnya ketidakpastian di pasar keuangan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal masuk mulai April 2020 didorong meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Ditambah serta tingginya daya saing aset keuangan domestik dan tetap baiknya prospek ekonomi Indonesia.
"Investasi portofolio April 2020-14 Mei 2020 mencatat net inflow USD4,1 miliar. Setelah pada kuartal I-2020 mencatat net outflow USD5,7 miliar," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (18/5/2020).
Sambung dia menerangkan, BI akan terus mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. Selanjutnya mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan secara terkoordinasi yang erat dengan Pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta pemulihan ekonomi nasional
"Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk memitigasi risiko penyebaran COVID-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta bersinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional," katanya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal masuk mulai April 2020 didorong meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Ditambah serta tingginya daya saing aset keuangan domestik dan tetap baiknya prospek ekonomi Indonesia.
"Investasi portofolio April 2020-14 Mei 2020 mencatat net inflow USD4,1 miliar. Setelah pada kuartal I-2020 mencatat net outflow USD5,7 miliar," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (18/5/2020).
Sambung dia menerangkan, BI akan terus mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. Selanjutnya mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan secara terkoordinasi yang erat dengan Pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta pemulihan ekonomi nasional
"Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan untuk memitigasi risiko penyebaran COVID-19, menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta bersinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional," katanya.
(akr)
tulis komentar anda