Peningkatan Skill Digital Jadi Kunci Daya Saing SDM

Kamis, 18 Maret 2021 - 17:06 WIB
“Masih ketinggalan jauh dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand. Kita ketinggalan di knowledge, skill digital. Kita ketinggalan sekali,” ujarnya.

Lantaran itu, ISED yang berdiri sejak 2019 berupaya berkontribusi dalam kemajuan dan meningkatkan kemampuan digital di seluruh penjuru Indonesia. Beragam program kegiatan telah dilakukan seperti melakukan kajian melalui survei kajian ekonomi dan digital, pelatihan digital, penulisan buku, dan lainnya.

“Kita menyadari digital skill itu sangat penting. Kalau mau maju, kita harus adaptif dengan digitalisasi. Kita tidak akan maju jika tidak bisa bertransformasi digital, memanfaatkan era digitalisasi saat ini. Perlunya infrastruktur, SDM dan regulasi seperti Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP),” tandasnya.



Engagement Manager AlphaBeta Genevieve Lim mengatakan, peningkatan keterampilan digital di Indonesia akan sangat penting untuk ekonomi masa depan. Saat ini, pekerja dengan keterampilan digital berkontribusi sekitar Rp908 triliun pada ekonomi Indonesia. Jumlah ini sekitar 6% dari pendapatan domestik bruto.

“Meskipun ini adalah nilai yang cukup besar, riset kami menunjukkan bahwa angka ini dapat tumbuh bahkan lima kali lebih besar, menjadi sebesar Rp4.434 triliun pada tahun 2030 atau 16% dari pendapatan domestik bruto,” terang Lim.

Dia menilai, pandemi Covid-19 telah memperbesar pentingnya keterampilan digital. Artinya pada situasi ini, bisnis dalam sektor ekonomi apapun harus berdigitalisasi agar dapat tetap bertahan bahkan menjadi penguasa pasar.

“Keterampilan digital tidak hanya penting untuk sektor teknologi, namun juga sektor nonteknologi. Sekitar tiga perempat (73%) dari nilai keterampilan digital dikontribusikan oleh pekerja di sektor non-teknologi seperti manufaktur dan layanan professional,” ungkapnya.

Ada tiga area tindakan penting yang diperlukan untuk menangkap kesempatan dalam peningkatan keterampilan digital ini. Pertama membekali tenaga kerja saat ini dengan keterampilan digital. Kedua, mempersiapkan talenta digital untuk generasi berikutnya. Ketiga, memperluas kesempatan peningkatan keterampilan digital kepada komunitas minim pelayanan seperti daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
(ynt)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More