Tersebar di Medsos Jualan Parfum, Dirut Garuda: Itu Palsu, Lagi Kita Kejar
Minggu, 21 Maret 2021 - 16:40 WIB
JAKARTA - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) membantah adanya penjualan parfum untuk mendukung biaya operasional perseroan. Memang, Garuda Indonesia merupakan satu dari sekian BUMN yang kinerja bisnisnya terkontraksi akibat pandemi Covid-19.
( Baca juga:Kementerian Perhubungan Tak Larang Mudik, Ini Kata Bos Garuda )
Sangggahan tersebut disampaiakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia. Dari pantauan di sosial media (Instagram), ada sejumlah akun anonim yang mengataskan maskapai penerbangan nasional pelat merah tersebut.
Akun-akun tersebut menawarkan jenis parfum yang beragam dengan kemasan berlogo Garuda Indonesia. Bahkan, ada yang menawarkan diskon dengan cara beli satu gratis empat. Irfan menyebut, akun-akun tersebut adalah palsu dan tengah ditelusuri pihaknya.
"Itu palsu, lagi kita kejar," ujar dia saat dihubungi, Minggu (21/3/2021).
Kinerja bisnis perseroan memang tercatat negatif sepanjang 2020. Sejumlah langkah stimulus pun diberikan Kementerian BUMN untuk menyelamatkan Garuda dari terpaan krisis ekonomi dan kesehatan saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp1 triliun.
( Baca juga:Tentara Thailand Bantah Suplai Beras untuk Junta Myanmar )
Saat ini manajemen telah menyelesaikan proses pencairan dana OWK dengan mengacu pada perjanjian penerbitan OWK pada akhir 2020 lalu. Dana obligasi tersebut telah disepakati antara Garuda Indonesia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku pelaksana investasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam rangka implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN).
( Baca juga:Kementerian Perhubungan Tak Larang Mudik, Ini Kata Bos Garuda )
Sangggahan tersebut disampaiakan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia. Dari pantauan di sosial media (Instagram), ada sejumlah akun anonim yang mengataskan maskapai penerbangan nasional pelat merah tersebut.
Akun-akun tersebut menawarkan jenis parfum yang beragam dengan kemasan berlogo Garuda Indonesia. Bahkan, ada yang menawarkan diskon dengan cara beli satu gratis empat. Irfan menyebut, akun-akun tersebut adalah palsu dan tengah ditelusuri pihaknya.
"Itu palsu, lagi kita kejar," ujar dia saat dihubungi, Minggu (21/3/2021).
Kinerja bisnis perseroan memang tercatat negatif sepanjang 2020. Sejumlah langkah stimulus pun diberikan Kementerian BUMN untuk menyelamatkan Garuda dari terpaan krisis ekonomi dan kesehatan saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp1 triliun.
( Baca juga:Tentara Thailand Bantah Suplai Beras untuk Junta Myanmar )
Saat ini manajemen telah menyelesaikan proses pencairan dana OWK dengan mengacu pada perjanjian penerbitan OWK pada akhir 2020 lalu. Dana obligasi tersebut telah disepakati antara Garuda Indonesia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku pelaksana investasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam rangka implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN).
(uka)
tulis komentar anda