Soal Rencana Impor Beras, Mentan: Serap Dulu Gabah Kami!
Senin, 22 Maret 2021 - 20:52 WIB
MEDAN - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) merespons rencana impor saju juta ton beras yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Kementerian Perdagangan. Menurutnya, gabah petani harus terlebih dahulu diserap secara maksimal sebelum dilakukannya impor beras.
( Baca juga:GP Ansor Desak Pemerintah Batalkan Rencana Impor Beras dan Garam )
Hal itu disampaikan SYL saat memberikan kuliah umum di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Senin (22/3/2021) petang. "Yang aku minta serap dulu gabah kita," katanya di hadapan ratusan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut.
SYL menyebutkan, jika hasil gabah petani, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, maka secara logika impor tidak perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik.
"Kalau jumlahnya bagus, kualitasnya bagus ya logikanya tidak boleh impor," sebutnya lagi.
( Baca juga:Tandatangani Perjanjian Bisnis dengan Malacca Straits, AVN Makin Terdepan Dalam Pasar OTT )
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana untuk mengimpor satu juta beras. Alasannya, impor ini bukan karena pasokan beras yang kurang. Akan tetapi menjadi mekanisme pemerintah untuk menjaga cadangan beras yang dimiliki Bulog. Pasalnya, Bulog diharuskan memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar satu juta ton hingga 1,5 juta ton.
( Baca juga:GP Ansor Desak Pemerintah Batalkan Rencana Impor Beras dan Garam )
Hal itu disampaikan SYL saat memberikan kuliah umum di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Senin (22/3/2021) petang. "Yang aku minta serap dulu gabah kita," katanya di hadapan ratusan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut.
SYL menyebutkan, jika hasil gabah petani, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, maka secara logika impor tidak perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik.
"Kalau jumlahnya bagus, kualitasnya bagus ya logikanya tidak boleh impor," sebutnya lagi.
( Baca juga:Tandatangani Perjanjian Bisnis dengan Malacca Straits, AVN Makin Terdepan Dalam Pasar OTT )
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana untuk mengimpor satu juta beras. Alasannya, impor ini bukan karena pasokan beras yang kurang. Akan tetapi menjadi mekanisme pemerintah untuk menjaga cadangan beras yang dimiliki Bulog. Pasalnya, Bulog diharuskan memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar satu juta ton hingga 1,5 juta ton.
(uka)
tulis komentar anda