Awasss...! Dalam Jangka Pendek IHSG Rawan Kena Tekel

Rabu, 24 Maret 2021 - 00:00 WIB
Foto/YorriFarli/SINDOnews
JAKARTA - Indek harga saham gabungan (IHSG) dalam jangka pendek diperkirakan masih akan rentan untuk mengalami koreksi. Apalagi jika nantinya pergerakan IHSG tak mampu untuk naik di atas level 6.400.

Research Analyst MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan, jika IHSG tidak mampu untuk naik ke 6.400, maka kemungkinan jangka pendek masih akan mengalami koreksi. Bahkan diperkirakan IHSG akan terkoreksi hingga ke angka 6.215.

( Baca juga:IHSG Digempur Kecemasan Perang Dagang Segitiga )



“Jangka pendek ini pergerakan IHSG masih rentan untuk terkoreksi. Nantinya selama tidak mampu tembus ke angka 6.400, maka koreksi IHSG akan rawan untuk menuju ke daerah 6.215,” ujarnya dalam acara 2ND Session Closing Market IDX Channel, Selasa (23/3/2021).

Sebelum anjlok ke 6.215, IHSG masih akan bergerak menuju ke angka 6.225 terlebih dahulu. Aqil tidak menyebutkan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan IHSG masih akan terkoreksi.

Namun jika melihat pada kasus kejadian hari ini, IHSG terkoreksi akibat beberapa sentimen negatif, salah satunya adalah karena memanasnya tensi geopolitik antara Amerika Serikat, Uni Eropa dan China. Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG berada di angka 6.252 atau turun 48,41 poin atau 0,77%.

( Baca juga:Hubungannya dengan Krisdayanti Diusik, Aurel Hermansyah Minta Publik Tidak Sok Tahu )

“Kami melihat pergerakan IHSG hari ini didorong oleh beberapa sentimen. Salah satunya adalah tensi geopolotik antara AS, Uni Eropa, dan China,” ujarnya.

Selain tensi geopolitik, para investor juga masih menantik keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat The Fed terkait suku bunga acuan. Jika nantinya The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, maka akan berdampak negatif bagi pasar keuangan di Indonesia.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More