Tangani Korban Dampak Kebakaran Kilang Balongan, Sinergi Pertamina Dinilai Baik
Rabu, 31 Maret 2021 - 16:45 WIB
JAKARTA - Sinergi yang dilakukan Pertamina dengan instansi lain, terkait penanganan korban terbakarnya tangki di Kilang Balongan , dinilai sangat baik. Sebelumnya satu hari pasca insiden terbakarnya tangki T-301 di Area Kilang Balongan , Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengunjungi, dan menemui pasien luka yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) untuk memastikan pelayanan medis terbaik diberikan kepada korban.
"Sinergi yang dilakukan Pertamina, baik sekali. Mereka sangat tanggap dan bahkan sangat terbuka kepada kami. Termasuk soal data pengungsi dan korban," ujar Wakil Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Hadi Rahmat dalam keterangannya di Jakarta.
Hadi yang juga Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat itu menambahkan kelancaran sinergi tersebut, membuat penanganan korban juga menjadi lancar dan cepat. Menurut dia, dalam menangani korban, Pertamina cukup sigap, misalnya untuk korban luka dilakukan dengan tepat, termasuk luka bakar atau luka ringan.
“Begitu pula dengan pengungsi, Pertamina juga melakukan dengan sangat baik. Apalagi mereka punya rumah sakit sendiri. Semua biaya juga ditanggung Pertamina,” ujarnya.
Terkait kondisi korban, Hadi mengatakan, hingga saat ini beberapa sudah diperbolehkan pulang ke rumah masih-masing. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).
“Dari rilis terakhir, sisa enam orang luka berat dan saat ini sudah dirujuk ke RSPP. Jumlah luka ringan 26 orang dan sudah kembali pulang. Sedangkan tiga orang luka sedang, sekarang masih di Bumi Patra,” katanya.
Sementara terkait ratusan pengungsi, Hadi juga menilai positif upaya Pertamina memindahkan ke satu titik dari semula tiga titik, yaitu Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu, dan GOR Bumi Patra Indramayu, menjadi satu tempat yaitu di GOR Bumi Patra Indramayu.
Pemindahan pengungsi ke GOR milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut akan membuat penanganan menjadi efektif. Termasuk memudahkan pemantauan dan distribusi logistik. Terlebih, fasilitas umum di Bumi Patra juga mendukung, termasuk ketersediaan MCK.
"Sinergi yang dilakukan Pertamina, baik sekali. Mereka sangat tanggap dan bahkan sangat terbuka kepada kami. Termasuk soal data pengungsi dan korban," ujar Wakil Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Hadi Rahmat dalam keterangannya di Jakarta.
Hadi yang juga Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat itu menambahkan kelancaran sinergi tersebut, membuat penanganan korban juga menjadi lancar dan cepat. Menurut dia, dalam menangani korban, Pertamina cukup sigap, misalnya untuk korban luka dilakukan dengan tepat, termasuk luka bakar atau luka ringan.
“Begitu pula dengan pengungsi, Pertamina juga melakukan dengan sangat baik. Apalagi mereka punya rumah sakit sendiri. Semua biaya juga ditanggung Pertamina,” ujarnya.
Terkait kondisi korban, Hadi mengatakan, hingga saat ini beberapa sudah diperbolehkan pulang ke rumah masih-masing. Sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).
“Dari rilis terakhir, sisa enam orang luka berat dan saat ini sudah dirujuk ke RSPP. Jumlah luka ringan 26 orang dan sudah kembali pulang. Sedangkan tiga orang luka sedang, sekarang masih di Bumi Patra,” katanya.
Baca Juga
Sementara terkait ratusan pengungsi, Hadi juga menilai positif upaya Pertamina memindahkan ke satu titik dari semula tiga titik, yaitu Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu, dan GOR Bumi Patra Indramayu, menjadi satu tempat yaitu di GOR Bumi Patra Indramayu.
Pemindahan pengungsi ke GOR milik Pertamina RU VI Balongan Indramayu tersebut akan membuat penanganan menjadi efektif. Termasuk memudahkan pemantauan dan distribusi logistik. Terlebih, fasilitas umum di Bumi Patra juga mendukung, termasuk ketersediaan MCK.
(akr)
tulis komentar anda