Kilang Balongan Terbakar, Ketahanan Energi Nasional Dipastikan Tetap Terjaga
Jum'at, 02 April 2021 - 06:45 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional tetap aman pascaterbakarnya Tanki T301 Kilang RU VI Balongan , Senin (29/3) pukul 00.45 WIB dini hari lalu. Pertamina menegaskan, pasokan BBM di dukung dari kilang-kilang lainnya sehingga dipastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga.
"Ketahanan pasokan BBM dan avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline secara nasional sebesar 10,5 juta barel, gasoil (solar) 8,8 juta barel dan avtur 3,2 juta barel," papar SPV Communication and Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto dalam diskusi virtual bertajuk "Terbakarnya Tangki Pertamina Balongan, Pasokan BBM Aman", Kamis (1/4/2021).
Pertamina, kata Agus, telah menerapkan pola suplai yang mengantisipasi kondisi emergency atau kedaruratan. Karena itu, tegas dia, dipastikan tidak akan ada kelangkaan pasokan BBM. Dia juga memastikan bahwa tidak ada masalah pada Kilang Balongan dan memastikan suplai pengganti dijalankan dari kilang RU IV Cilacap dan TPPI.
"Pertamina memiliki digital monitoring system untuk memantau stok BBM. Masyarakat tak perlu panik, karena stok sangat banyak," tandasnya.
Selanjutnya, Agus mengatakan bahwa proses pengoperasian kembali Kilang Balongan akan segera dilakukan. Proses investigasi penyebab insiden sedang berlangsung dan akan dipercepat penyelesaiannya. Langkah ini menurutnya sesuai arahan dewan komisaris Pertamina pada rapat koordinasi dengan direksi Pertamina pagi tadi.
"Keputusan itu merupakan komitmen Pertamina dalam penerapan prinsip zero tolerance terhadap setiap insiden yang terjadi di lingkungan Pertamina," jelas Agus.
Diketahui, sebanyak 26 ribu kiloliter (KL) BBM hilang akibat terbakarnya Tangki T301 pada Kilang Balongan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dalam diskusi yang sama. Kehilangan itu berasal dari empat tangki yang terbakar.
Sugeng mengatakan, mengikapi kejadian itu, ia bersama rekan-rekannya di Komisi VII fokus pada pasokan BBM yang harus tetap terjaga. Sebab, kata dia, kilang Balongan memiliki kapasitas yang sangat besar, yakni 125.000 barel, dengan produk-produknya yaitu Pertamax, Pertalite dan juga Premium.
"Tangki penyimpanan BBM di sana banyak sekali, ada sekitar 38 tangki timbun yang berisikan BBM dan ada pula tangki-tangki lain yang masih processing, crude, setengah BBM yang bahkan jumlahnya sampai 70-an (tangki)," ungkapnya.
Kilang Balongan juga sangat strategis karena memasok BBM untuk wilayah lain, khususnya wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten. Karena itu, ia meminta Pertamina agar bisa memastikan pasokan BBM aman.
"Kami menekankan pada Pertamina, meskipun telah terjadi ledakan di Tanki kilang Balongan, bagaimana dipastikan agar suplai BBM di MOR III, khususnya Jakarta dan sekitarnya tidak terganggu," pungkasnya.
"Ketahanan pasokan BBM dan avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari ke depan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline secara nasional sebesar 10,5 juta barel, gasoil (solar) 8,8 juta barel dan avtur 3,2 juta barel," papar SPV Communication and Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto dalam diskusi virtual bertajuk "Terbakarnya Tangki Pertamina Balongan, Pasokan BBM Aman", Kamis (1/4/2021).
Baca Juga
Pertamina, kata Agus, telah menerapkan pola suplai yang mengantisipasi kondisi emergency atau kedaruratan. Karena itu, tegas dia, dipastikan tidak akan ada kelangkaan pasokan BBM. Dia juga memastikan bahwa tidak ada masalah pada Kilang Balongan dan memastikan suplai pengganti dijalankan dari kilang RU IV Cilacap dan TPPI.
"Pertamina memiliki digital monitoring system untuk memantau stok BBM. Masyarakat tak perlu panik, karena stok sangat banyak," tandasnya.
Selanjutnya, Agus mengatakan bahwa proses pengoperasian kembali Kilang Balongan akan segera dilakukan. Proses investigasi penyebab insiden sedang berlangsung dan akan dipercepat penyelesaiannya. Langkah ini menurutnya sesuai arahan dewan komisaris Pertamina pada rapat koordinasi dengan direksi Pertamina pagi tadi.
"Keputusan itu merupakan komitmen Pertamina dalam penerapan prinsip zero tolerance terhadap setiap insiden yang terjadi di lingkungan Pertamina," jelas Agus.
Diketahui, sebanyak 26 ribu kiloliter (KL) BBM hilang akibat terbakarnya Tangki T301 pada Kilang Balongan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dalam diskusi yang sama. Kehilangan itu berasal dari empat tangki yang terbakar.
Sugeng mengatakan, mengikapi kejadian itu, ia bersama rekan-rekannya di Komisi VII fokus pada pasokan BBM yang harus tetap terjaga. Sebab, kata dia, kilang Balongan memiliki kapasitas yang sangat besar, yakni 125.000 barel, dengan produk-produknya yaitu Pertamax, Pertalite dan juga Premium.
Baca Juga
"Tangki penyimpanan BBM di sana banyak sekali, ada sekitar 38 tangki timbun yang berisikan BBM dan ada pula tangki-tangki lain yang masih processing, crude, setengah BBM yang bahkan jumlahnya sampai 70-an (tangki)," ungkapnya.
Kilang Balongan juga sangat strategis karena memasok BBM untuk wilayah lain, khususnya wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten. Karena itu, ia meminta Pertamina agar bisa memastikan pasokan BBM aman.
"Kami menekankan pada Pertamina, meskipun telah terjadi ledakan di Tanki kilang Balongan, bagaimana dipastikan agar suplai BBM di MOR III, khususnya Jakarta dan sekitarnya tidak terganggu," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda