Wagub Sumbar: Sektor Pertanian Tulang Punggung Ekonomi Nasional

Sabtu, 10 April 2021 - 08:38 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto/Ist
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 , sektor pertanian mampu tumbuh positif dan menunjukkan tren kinerja ekspor yang terus meningkat. Tak heran, sektor ini kian banyak dilirik.

Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam memitigasi dan mengantisipasi ancaman krisis pangan. Menurut Audy, bukan hanya dalam skala nasional, sektor pertanian juga menjadi tulang punggung perekonomian di Sumbar.





"PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sumbar 27%-nya dari sektor pertanian dan itu terbesar dari semua sektor yang ada di sini. Bahkan, 55% tenaga kerja berasal dari sektor pertanian. Termasuk, perkebunan dan pertanian," ujarnya saat menyampaikan sambutannya pada acara Expose Inovasi Buah Tropika, di Balai Buah Tropika, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/4/2021).

Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa peningkatan ekspor ternyata diiringi juga dengan peningkatan konsumsi produk pertanian lokal sebesar 40%. "Ini artinya, kita mampu mengurangi ketergantungan dari produk impor. Ini sinyal bagus. Kita konsumsi buah dan sayur lokal kita," ungkapnya.

Sumbar, menurut Audy adalah propinsi yang berbasis pertanian. "Backbone kita agrikultur, bukan manufaktur. Jadi proses pemulihan ekonominya seharusnya lebih cepat," ungkap Audy.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai PDB sektor pertanian pada kuartal IV/2020 tumbuh sebesar 2,59% (yoy). Sementara ekspor pertanian periode Januari-Desember 2020 sebesar Rp451,8 triliun, naik 15,79% dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp390,2 triliun.



Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Sumatera Barat, khususnya Solok memiliki potensi yang luar biasa. "Sepanjang jalan menuju lokasi ini, kanan-kiri indah sekali. Matahari bersinar, tanahnya yang subur adalah modal utama bagi kita. Apalagi etos orang Minang itu tidak jauh beda dengan Bugis. Pekerja keras," katanya.

Oleh karena itu, potensi alam yang merupakan nikmat Tuhan itu harus dioptimalkan. "Jangan sia-siakan waktu. Tanam setiap jengkal yang ada. Kalau bisa tanam padi tiga kali dalam setahun, tanam. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More