Yayasan Astra Targetkan Bina 300 UMKM Tahun Ini

Kamis, 22 April 2021 - 09:04 WIB
Untuk tahun ini, YDBA menargetkan pembinaan terhadap 300 UMKM di Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM naik kelas menjadi usaha skala besar, baik nasional maupun internasional. “YDBA memberikan pelatihan pentingnya mentalitas dasar yang diharapkan dapat meningkatkan awareness dan komitmen UMKM untuk menjalankan bisnisnya masing-masing,” jelas Gita.

Agar efektif, YDBA menggandeng pemda setempat untuk memberikan pelatihan. Salah satunya, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Tegal yang merupakan kolaborasi antara YDBA dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal. LPB Tegal saat ini membina 22 UKM dengan total omset sebelum pandemi atau 2019 sebesar Rp3,26 miliar.

Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis Kabupaten Tegal, Suyanto menyatakan YDBA memetakan Tegal sebagai salah satu sektor unggulan manufacturing logam yang kemudian dibentuk suatu komunitas. Dengan adanya komunitas tersebut, YDBA mulai secara intensif membina sektor unggulan logam agar memiliki kompetensi.

Dia mengungkapkan di Tegal sendiri terdapat 300 UMKM logam mesin. Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 UMKM berada di bawah pembinaan LPB, namun yang aktif sebanyak 91 UMKM dengan menyerap 854 tenaga kerja.

Suyanto menambahkan vendor yang pertama kali masuk ke Astra adalah PT Dharmapoli Metal yang memasok komponen roda dua ke Astra Honda Motor (AHM). Kemudian pada 2017-2018, LPB mengajukan 20 UKM ke PT Berdikari yang menjadi Tier I pemasok spare part untuk sepeda motor AHM. Dari 20 yang dibawa tersebut, hanya lolos 3 UKM saja.

Salah satu UKM yang kini masuk dalam rantai pasok di Astra adalah PT FNF Metalindo Utama. Direktur sekaligus pemilik FNF Metalindo Utama, Faizal Amri Elfas mengungkapkan usahanya sempat mendapatkan tawaran dari PT Dharmapoli Metal pada 2013 untuk menjadi pemasok komponen sepeda roda dua ke AHM.



Dari YDBA akhirnya menyatakan siap mendampingi. Jadi ada pelatihan kayak legal perusahaan kayak apa hingga menjadi PT. Kemudian didampingi menciptakan sistem 5R (Resik, Rapi, Ringkas, Rajin, dan Rawat). Kita juga dibikinin sistem kerja modern, karena dulu seperti bagian quality control, operator, sekaligus keputusan mengirimkan barang adalah saya. Jadi campur aduk, ujarnya.

Setelah dilakukan audit terhadap pengembangan manajemen dan proses produksi, akhirnya, pada 2015, FNF Metalindo masuk ke dalam rantai pasok di AHM. FNF kini memasok 70-80 item komponen untuk sepeda motor.

UKM logam mesin lain di Tegal yang berhasil masuk dalam rantai pasok Astra adalah PT Bimuda Karya Teknik sejak 2018. Direktur sekaligus pemilik PT Bimuda Karya Teknik, Tri Sukamto mengungkapkan pihaknya saat ini memasok 70 item komponen otomotif, baik roda dua maupun mobil.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More