Pemulihan Ekosistem Mangrove Butuh Komitmen Semua Pihak

Minggu, 25 April 2021 - 19:25 WIB
Ilustrasi Foto/Istimewa
JAKARTA - Pentingnya melestarikan kawasan mangrove sudah sangat disadari oleh masyarakat. Mengingat besarnya area yang hilang akibat abrasi air laut yang merugikan dan mengancam keberlangsungan pulau-pulau terluar di Indonesia.

“Target saya tiap penyelamat mangrove bisa mandiri dan sejahtera,” ungkap Ketua Pengelola Wisata Hutan Bandar Bakau Kota Dumai Datuk Darwis di Jakarta, Minggu (25/4/2021).



Darwis merupakan seorang pejuang konservasi hutan mangrove yang telah 22 tahun mengabdikan diri untuk melestarikan mangrove di Provinsi Riau. Dia pun berhasil membuat kawasan mangrove menjadi salah satu alternatif wisata di Kota Dumai.

Tak hanya menanam dan merawat hutan mangrove, Darwis secara langsung turun tangan membangun dan mengajar para kelompok tani hutan untuk dapat menanam mangrove dengan baik dan benar.



Menurutnya menanam mangrove tak seharusnya hanya menjadi sarana pelestarian lingkungan, melainkan juga menjadi pelestarian budaya yang penting untuk dijaga keberlangsungannya.

“Pelestarian mangrove dan lingkungan seharusnya dikerjakan semua orang,” tambahnya pada saat berdiskusi dengan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Provinsi Riau.

Kepala BRGM menyampaikan bahwa sinergi dan kolaborasi program rehabilitasi mangrove dengan pemda, LSM dan masyarakat penting dilakukan. “Ini tugas kita bersama,” ujarnya pada diskusi yang dihadiri oleh Kepala Dinas LHK Prov. Riau, Sekretaris Daerah Kota Dumai, Camat Sungai Sembilan, dan Kelompok Tani.

Hal serupa juga diserukan oleh Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat KLHK, Sri Handayaningsih yang turut hadir dalam kegiatan roadshow Mangrove BRGM. “Pemulihan ekosistem mangrove, membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, tidak hanya mengandalkan sektor pemerintah, tapi kami juga mendorong sektor non pemerintah untuk dapat terlibat,” tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More