Kekayaan Intelektual RI Ranking 3 Dunia, Pemerintah Dorong UMKM Daftarkan KI
Senin, 26 April 2021 - 16:21 WIB
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly mengungkapkan bahwa Indonesia berada pada posisi ketiga dunia dalam hal kontribusi kekayaan intelektual terhadap Produk Domestik Bruto nasional. Adapun posisi pertama dan kedua ditempati Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Tercatat kontribusi kekayaan intelektual (KI) sebesar Rp1.105 triliun pada 2019 atau kurang lebih 7 persen dari rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) dengan serapan tenaga kerja sebanyak 17 juta orang selama satu tahun.
“Dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif berbasis Kekayaan Intelektual terhadap PDB,” ujar Yasonna dalam peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2021 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Capaian Indonesia tersebut sejalan dengan visi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di mana ekonomi kreatif berbasis KI sebagai poros baru ekonomi nasional Indonesia di era digital. Serta, mewujudkan Indonesia menjadi negara terbesar dalam sektor ekonomi digital. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa sektor ekonom kreatif berbasis KI tidak bisa diremehkan karena berdampak nyata pada ekonomi nasional.
Yasonna menjelaskan bahwa geliat ekonomi kreatif para pelaku UMKM Indonesia menjadi penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi yang kuat dan inklusif, meskipun sempat terdampak resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Nyatanya UMKM justru yang memiliki ketahanan tinggi dan berperan sebagai bantalan perekonomian nasional. Karena kemampuannya untuk bertahan pada periode tekanan dan dapat tumbuh kembali lebih cepat,” kata dia.
Tercatat kontribusi kekayaan intelektual (KI) sebesar Rp1.105 triliun pada 2019 atau kurang lebih 7 persen dari rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) dengan serapan tenaga kerja sebanyak 17 juta orang selama satu tahun.
“Dalam persentase kontribusi ekonomi kreatif berbasis Kekayaan Intelektual terhadap PDB,” ujar Yasonna dalam peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2021 secara virtual, Senin (26/4/2021).
Capaian Indonesia tersebut sejalan dengan visi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di mana ekonomi kreatif berbasis KI sebagai poros baru ekonomi nasional Indonesia di era digital. Serta, mewujudkan Indonesia menjadi negara terbesar dalam sektor ekonomi digital. Hal ini juga menjadi indikasi bahwa sektor ekonom kreatif berbasis KI tidak bisa diremehkan karena berdampak nyata pada ekonomi nasional.
Yasonna menjelaskan bahwa geliat ekonomi kreatif para pelaku UMKM Indonesia menjadi penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi yang kuat dan inklusif, meskipun sempat terdampak resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Nyatanya UMKM justru yang memiliki ketahanan tinggi dan berperan sebagai bantalan perekonomian nasional. Karena kemampuannya untuk bertahan pada periode tekanan dan dapat tumbuh kembali lebih cepat,” kata dia.
tulis komentar anda