Cuti Bersama Diganti Akhir Tahun, Lebih Baik Alihkan Uang THR untuk 5 Hal Ini
Jum'at, 22 Mei 2020 - 10:03 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, pemerintah RI membuat kebijakan terbaru tentang cuti Lebaran. Rapat yang digelar pada Kamis, 9 April 2020 kemarin menyatakan bahwa cuti bersama Hari Raya Idul Fitri dari Mei 2020 digeser menjadi Desember 2020.
Peraturan ini juga menyambut aksi pemerintah untuk melarang para masyarakat untuk mudik ke kampung halaman guna menekan laju penyebaran virus Covid-19 yang sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Sebab, bila mudik masih diperbolehkan seperti tahun-tahun sebelumnya, penyebaran virus akan lebih massif seperti yang dialami oleh Cina ketika memutuskan tetap mengadakan mudik ketika Imlek.
Bila Anda sudah mempunyai ancang-ancang dan hitungan sendiri, THR Lebaran mau dipakai untuk apa. Siap-siap banting setir dan membuat rencana baru di Lebaran kali ini. Lebih baik, alokasikan dana THR untuk kebutuhan yang lebih penting di tengah wabah seperti sekarang. Apa saja kebutuhan tersebut? Mari simak ulasan berikut.
1. Sisihkan untuk zakat dan sedekah
Hal pertama yang Anda lakukan adalah menyisihkan 2,5 persen hingga 10 persen untuk sedekah dan zakat. Usahakan Anda bisa memberikan minimal 5 persen dari pendapatan yang diterima pada bulan tersebut. Hitung-hitung rasa syukur tetap diberi THR di tengah pandemi yang banyak menghilangkan pekerjaan orang dibidang lain.
Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau saat ini banyak sekali orang yang membutuhkan zakat karena bisnis atau pekerjaanya hilang ditindas pandemi. Jadi, zakat bukan hanya untuk membayar kewajiban beramal saja. Berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan keikhlasan untuk berbagi sangat diperlukan ketika membayar sedekah atau zakat.
2. Menambah biaya anak sekolah di tahun ajaran baru
Yang kedua adalah menambah biaya anak sekolah di tahun ajaran baru nanti. Pasalnya, bulan puasa dan Lebaran tahun ini waktunya berdekatan dengan momen pergantian tahun ajaran baru. Teruntuk para orang tua, pastinya tahu kalau tahun ajaran baru memerlukan biaya yang cukup banyak, mulai dari daftar ulang, uang pangkal sekolah (untuk anak yang baru masuk), kebutuhan seragam, buku pelajaran, SPP, dan masih banyak lagi.
Nah, daripada dihambur-hamburkan untuk hal konsumtif (selain kebutuhan hari raya), lebih baik uang THR dialokasikan lebih besar untuk biaya dan kebutuhan sekolah anak agar tepat sasaran dan bermanfaat.
Peraturan ini juga menyambut aksi pemerintah untuk melarang para masyarakat untuk mudik ke kampung halaman guna menekan laju penyebaran virus Covid-19 yang sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Sebab, bila mudik masih diperbolehkan seperti tahun-tahun sebelumnya, penyebaran virus akan lebih massif seperti yang dialami oleh Cina ketika memutuskan tetap mengadakan mudik ketika Imlek.
Bila Anda sudah mempunyai ancang-ancang dan hitungan sendiri, THR Lebaran mau dipakai untuk apa. Siap-siap banting setir dan membuat rencana baru di Lebaran kali ini. Lebih baik, alokasikan dana THR untuk kebutuhan yang lebih penting di tengah wabah seperti sekarang. Apa saja kebutuhan tersebut? Mari simak ulasan berikut.
1. Sisihkan untuk zakat dan sedekah
Hal pertama yang Anda lakukan adalah menyisihkan 2,5 persen hingga 10 persen untuk sedekah dan zakat. Usahakan Anda bisa memberikan minimal 5 persen dari pendapatan yang diterima pada bulan tersebut. Hitung-hitung rasa syukur tetap diberi THR di tengah pandemi yang banyak menghilangkan pekerjaan orang dibidang lain.
Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau saat ini banyak sekali orang yang membutuhkan zakat karena bisnis atau pekerjaanya hilang ditindas pandemi. Jadi, zakat bukan hanya untuk membayar kewajiban beramal saja. Berbagi kepada sesama yang membutuhkan dan keikhlasan untuk berbagi sangat diperlukan ketika membayar sedekah atau zakat.
2. Menambah biaya anak sekolah di tahun ajaran baru
Yang kedua adalah menambah biaya anak sekolah di tahun ajaran baru nanti. Pasalnya, bulan puasa dan Lebaran tahun ini waktunya berdekatan dengan momen pergantian tahun ajaran baru. Teruntuk para orang tua, pastinya tahu kalau tahun ajaran baru memerlukan biaya yang cukup banyak, mulai dari daftar ulang, uang pangkal sekolah (untuk anak yang baru masuk), kebutuhan seragam, buku pelajaran, SPP, dan masih banyak lagi.
Nah, daripada dihambur-hamburkan untuk hal konsumtif (selain kebutuhan hari raya), lebih baik uang THR dialokasikan lebih besar untuk biaya dan kebutuhan sekolah anak agar tepat sasaran dan bermanfaat.
tulis komentar anda