Peningkatan Jumlah Pengangguran Melebihi Orang Miskin
Senin, 03 Mei 2021 - 19:02 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia bertambah. Tidak sedikit pekerja yang terpaksa menerima kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan pada tahun 2020 lalu.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkapkan, peningkatan jumlah pengangguran terbuka jauh lebih signifikan dibandingkan tingkat kemiskinan .
“Kalau tingkat kemiskinan kita ingat di 2020 yaitu peningkatannya 1,13 juta atau sektar 0,41% dan pengangguran terbuka peningkatannya 3 juta atau 2,2%,” ungkapnya dalam acara CORE Media Discussion secara virtual, Senin (3/5/2021).
Baca juga:Nah Kan! Jelang Larangan Mudik, 60.000 Kendaraan Lewati Tol Cipali
Menurut dia, kondisi ini menunjukkan bahwa pada saat pandemi tingkat kemiskinan masih bisa diredam, salah satunya yakni karena ada banyak program bantuan sosial (bansos). Namun, untuk mengatasi pengangguran tidak semudah itu.
“Pengangguran tidak segampang itu untuk bisa diatasi. Paling tidak secara statistik, guna menciptakan lapangan kerja untuk waktu singkat dalam menangkal dampak pengangguran. Dan ini salah satu PR (pekerjaan rumah) yang lebih sukar,” ujar Faisal.
Baca juga:PBB Kecam Keras Penembakan Ulama Ternama saat Salat di Masjid Kongo
Lanjutnya, jika dikaitkan dengan kemiskinan sebenarnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan yang terbaik adalah secara berkelanjutan dengan memberikan orang-orang miskin atau yang kurang mampu lapangan pekerjaan daripada bansos.
“Bansos tetap dibutuhkan dalam kondisi yang darurat, tapi untuk bisa orang miskin itu terangkat menjadi sejahtera secara lebih berkelanjutan adalah dengan memberi lapangan kerja. Dan ini adalah permasalahan yang lebih berat yang perlu diatasi pada saat sekarang,” pungkas Faisal.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkapkan, peningkatan jumlah pengangguran terbuka jauh lebih signifikan dibandingkan tingkat kemiskinan .
“Kalau tingkat kemiskinan kita ingat di 2020 yaitu peningkatannya 1,13 juta atau sektar 0,41% dan pengangguran terbuka peningkatannya 3 juta atau 2,2%,” ungkapnya dalam acara CORE Media Discussion secara virtual, Senin (3/5/2021).
Baca juga:Nah Kan! Jelang Larangan Mudik, 60.000 Kendaraan Lewati Tol Cipali
Menurut dia, kondisi ini menunjukkan bahwa pada saat pandemi tingkat kemiskinan masih bisa diredam, salah satunya yakni karena ada banyak program bantuan sosial (bansos). Namun, untuk mengatasi pengangguran tidak semudah itu.
“Pengangguran tidak segampang itu untuk bisa diatasi. Paling tidak secara statistik, guna menciptakan lapangan kerja untuk waktu singkat dalam menangkal dampak pengangguran. Dan ini salah satu PR (pekerjaan rumah) yang lebih sukar,” ujar Faisal.
Baca juga:PBB Kecam Keras Penembakan Ulama Ternama saat Salat di Masjid Kongo
Lanjutnya, jika dikaitkan dengan kemiskinan sebenarnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan yang terbaik adalah secara berkelanjutan dengan memberikan orang-orang miskin atau yang kurang mampu lapangan pekerjaan daripada bansos.
“Bansos tetap dibutuhkan dalam kondisi yang darurat, tapi untuk bisa orang miskin itu terangkat menjadi sejahtera secara lebih berkelanjutan adalah dengan memberi lapangan kerja. Dan ini adalah permasalahan yang lebih berat yang perlu diatasi pada saat sekarang,” pungkas Faisal.
(uka)
tulis komentar anda