Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Naik 30% Sejak April
Sabtu, 08 Mei 2021 - 17:01 WIB
Ilustrasi pengunjung di sebuah mal di Jakarta. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
JAKARTA - Kunjungan masyarakat ke pusat-pusat perbelanjaan terus meningkat sejak akhir Maret 2021 hingga saat ini. Hal ini juga membuat omzet pusat perbelanjaan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring dengan masyarakat yang berbelanja di pusat perbelanjaan.
"Dari bulan lalu sudah ada peningkatan dan terus naik baik yang belanja ke mal maupun supermarket. Memang momentum Lebaran ini waktu yang tepat dari dulu di Indonesia untuk berjualan di sektor konsumsi ritel," ujar Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah ketika dihubungi, Sabtu (8/5/2021).
Menurut dia, telah terjadi kenaikan sekitar 30% sejak bulan April dan diperkirakan hingga akhir bulan Mei masih ada kenaikan. "Jadi dari supermarket, toko baju, sepatu, salon, restoran, semua naik. Memang selain datang untuk jalan-jalan, orang datang untuk belanja juga," ungkapnya.
Dia menilai meski ada larangan mudik dan pengetatan perjalanan, belanja masyarakat ke pusat perbelanjaan diprediksi meningkat seiring dengan pendapatan tambahan seperti Tunjangan Hari Raya (THR). Bahkan, peritel di daerah pun mencatatkan kenaikan walaupun ada larangan mudik.
"Cuma ada yang kurang untuk traffic konsumen di pelabuhan, bandara, rest area, anggota Hippindo juga ada di situ. Biasanya mudik jadi ramai, tapi karena tidak ada mudik jadi kurang ramai," tuturnya.
"Dari bulan lalu sudah ada peningkatan dan terus naik baik yang belanja ke mal maupun supermarket. Memang momentum Lebaran ini waktu yang tepat dari dulu di Indonesia untuk berjualan di sektor konsumsi ritel," ujar Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah ketika dihubungi, Sabtu (8/5/2021).
Menurut dia, telah terjadi kenaikan sekitar 30% sejak bulan April dan diperkirakan hingga akhir bulan Mei masih ada kenaikan. "Jadi dari supermarket, toko baju, sepatu, salon, restoran, semua naik. Memang selain datang untuk jalan-jalan, orang datang untuk belanja juga," ungkapnya.
Dia menilai meski ada larangan mudik dan pengetatan perjalanan, belanja masyarakat ke pusat perbelanjaan diprediksi meningkat seiring dengan pendapatan tambahan seperti Tunjangan Hari Raya (THR). Bahkan, peritel di daerah pun mencatatkan kenaikan walaupun ada larangan mudik.
"Cuma ada yang kurang untuk traffic konsumen di pelabuhan, bandara, rest area, anggota Hippindo juga ada di situ. Biasanya mudik jadi ramai, tapi karena tidak ada mudik jadi kurang ramai," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda