Harga Emas Diramal Balik ke Rp1 Juta per Gram, Ini Pemicunya
Senin, 10 Mei 2021 - 13:54 WIB
JAKARTA - Harga emas diperkirakan bakal kembali menyentuh level Rp1 juta per gram pada kuartal III atau IV tahun ini. Sejumlah faktor menjadi pemicu kembali naiknya harga logam mulia tersebut.
"Harga emas siap menembus USD2.075 per troy ounce di tahun ini. Kalau USD1 sama dengan Rp14.300, maka harga logam mulia akan berada di Rp1.054.100 per gram," ujar Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi di Jakarta, Senin (10/5/2021).
Menurut dia , naiknya harga emas tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menciptakan pekerjaan yang jauh lebih sedikit pada bulan April dari yang diperkirakan. Hal ini menurutnya akan menimbulkan keraguan atas kekuatan pemulihan ekonomi.
Kedua, penggelontoran stimulus bank sentral global yang tak terbatas dan kucuran dana bagi pemerintahan AS yang begitu fantastis menurutnya akan membuat para spekulan kembali mengalihkan dananya ke safe haven.
Ketiga, pengaruh tsunami Covid-19 di India yang dinilai sangat mengerikan. Selain telah menyebabkan kematian sebanyak 1, 5 juta orang di India, banyak ilmuwan yang memperkirakan kematian akibat virus ini bisa meningkat 10 kali lipat dari angka tersebut.
"Ini tanda-tanda varian Covid-19 akan tumbuh subur kembali di tahun 2021 sehingga ketakutan- ketakutan akan menggerogoti negara-negara yang sebelumnya sudah keluar dari bencana Covid-19," terangnya.
Sementara, hingga saat ini harga emas belum bergerak tetap pada level terendah di USD1.600 per troy ounce, Namun, faktor-faktor tadi diperkirakan akan mendorong harga emas dunia siap menembus level USD2.075 per troy ounce.
"Namun untuk mencapai level harga tertinggi itu harga emas dunia harus menyentuh level resisten USD1.850 per troy ounce dulu, kemudian level USD1.877 per troy ounce," jelasnya.
"Harga emas siap menembus USD2.075 per troy ounce di tahun ini. Kalau USD1 sama dengan Rp14.300, maka harga logam mulia akan berada di Rp1.054.100 per gram," ujar Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi di Jakarta, Senin (10/5/2021).
Menurut dia , naiknya harga emas tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menciptakan pekerjaan yang jauh lebih sedikit pada bulan April dari yang diperkirakan. Hal ini menurutnya akan menimbulkan keraguan atas kekuatan pemulihan ekonomi.
Kedua, penggelontoran stimulus bank sentral global yang tak terbatas dan kucuran dana bagi pemerintahan AS yang begitu fantastis menurutnya akan membuat para spekulan kembali mengalihkan dananya ke safe haven.
Ketiga, pengaruh tsunami Covid-19 di India yang dinilai sangat mengerikan. Selain telah menyebabkan kematian sebanyak 1, 5 juta orang di India, banyak ilmuwan yang memperkirakan kematian akibat virus ini bisa meningkat 10 kali lipat dari angka tersebut.
"Ini tanda-tanda varian Covid-19 akan tumbuh subur kembali di tahun 2021 sehingga ketakutan- ketakutan akan menggerogoti negara-negara yang sebelumnya sudah keluar dari bencana Covid-19," terangnya.
Sementara, hingga saat ini harga emas belum bergerak tetap pada level terendah di USD1.600 per troy ounce, Namun, faktor-faktor tadi diperkirakan akan mendorong harga emas dunia siap menembus level USD2.075 per troy ounce.
"Namun untuk mencapai level harga tertinggi itu harga emas dunia harus menyentuh level resisten USD1.850 per troy ounce dulu, kemudian level USD1.877 per troy ounce," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda