Jurus Menteri Bahlil Gaet Investor Kakap Korea Hingga Berpaling dari Malaysia
Kamis, 20 Mei 2021 - 16:42 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menceritakan keberhasilan dalam menarik hati pabrikan kaca raksasa asal Korea Selatan, KCC Glass Corp, untuk berinvestasi di Indonesia.
Menurut menteri yang baru dilantik pada 28 April 2021 itu, KCC Glass Corp sebetulnya telah sepakat untuk bekerja sama dengan Malaysia. "KCC ini sebenarnya sudah deal dengan malaysia tapi kemudian saya melakukan zoom meeting dengan chairman-nya," ungkapnya saat groundbreaking KCC Glass Indonesia yang disiarkan melalui YouTube BKPM, Kamis (20/5/2021).
Untuk membujuk perusahaan asal negeri Ginseng itu, Bahlil menjanjikan kemudahan dalam pengurusan izin serta sejumlah insentif yang akan diberikan oleh pemerintah Indonesia.
"Saya katakan, dari pada di Malaysia, ayo ke Indonesia. Pasar Asia Tenggara ada di sini. Saya katakan pada chairman-nya silahkan Bapak bahwa teknologi, datang bawa kapital, dan silahkan cari pasarnya. Nanti kami pemerintah Indonesia yang akan mengurus seluruh izinnya, insentif, dan akan mengawal sampai selesai," beber pria kelahiran 1976.
Tak hanya itu, sebagai bukti keseriusan menggaet investor Negeri K-Pop, Bahlil empat kali terbang ke Korea untuk memastikan investasi tersebut. Bahkan, salah satu timnya ada yang sampai terkena Covid-19.
"Saya terbang dengan dua menteri, pas begitu mendarat ada tim saya satu yang terkena Covid di Korea. Saya tidak perlu sebut namanya tapi dia bisa dikatakan sebagai pejuang investasi," tukasnya.
Sebagai informasi, hari ini KCC Glass Corp mengucurkan dana Rp5 triliun untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim menyebutkan investasi dengan total Rp5 triliun dilakukan hingga 2028. "Untuk memperluas skala dan fasilitas pabrik produksi kaca KCC Glass di Indonesia dengan menginvestasikan total Rp5 triliun pada tahun 2028," ujarnya.
Menurut Ne-Hwan Kim, investasi tersebut akan mempekerjakan 1.300 orang. Tak hanya itu, pihaknya juga berjanji akan melibatkan pengusaha daerah dalam investasi ini. "Kami akan mewujudkan impian kompleks industri yang cerdas dan berkelanjutan yang menjadi tujuan Grand Batang City," tandasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
Menurut menteri yang baru dilantik pada 28 April 2021 itu, KCC Glass Corp sebetulnya telah sepakat untuk bekerja sama dengan Malaysia. "KCC ini sebenarnya sudah deal dengan malaysia tapi kemudian saya melakukan zoom meeting dengan chairman-nya," ungkapnya saat groundbreaking KCC Glass Indonesia yang disiarkan melalui YouTube BKPM, Kamis (20/5/2021).
Untuk membujuk perusahaan asal negeri Ginseng itu, Bahlil menjanjikan kemudahan dalam pengurusan izin serta sejumlah insentif yang akan diberikan oleh pemerintah Indonesia.
Baca Juga
"Saya katakan, dari pada di Malaysia, ayo ke Indonesia. Pasar Asia Tenggara ada di sini. Saya katakan pada chairman-nya silahkan Bapak bahwa teknologi, datang bawa kapital, dan silahkan cari pasarnya. Nanti kami pemerintah Indonesia yang akan mengurus seluruh izinnya, insentif, dan akan mengawal sampai selesai," beber pria kelahiran 1976.
Tak hanya itu, sebagai bukti keseriusan menggaet investor Negeri K-Pop, Bahlil empat kali terbang ke Korea untuk memastikan investasi tersebut. Bahkan, salah satu timnya ada yang sampai terkena Covid-19.
"Saya terbang dengan dua menteri, pas begitu mendarat ada tim saya satu yang terkena Covid di Korea. Saya tidak perlu sebut namanya tapi dia bisa dikatakan sebagai pejuang investasi," tukasnya.
Sebagai informasi, hari ini KCC Glass Corp mengucurkan dana Rp5 triliun untuk membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Chief Executive Officer (CEO) KCC Glass Corp Ne-Hwan Kim menyebutkan investasi dengan total Rp5 triliun dilakukan hingga 2028. "Untuk memperluas skala dan fasilitas pabrik produksi kaca KCC Glass di Indonesia dengan menginvestasikan total Rp5 triliun pada tahun 2028," ujarnya.
Menurut Ne-Hwan Kim, investasi tersebut akan mempekerjakan 1.300 orang. Tak hanya itu, pihaknya juga berjanji akan melibatkan pengusaha daerah dalam investasi ini. "Kami akan mewujudkan impian kompleks industri yang cerdas dan berkelanjutan yang menjadi tujuan Grand Batang City," tandasnya.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(ind)
tulis komentar anda