Animo Warga Ikut Tes Swab untuk Deteksi Covid-19 Cukup Tinggi
Sabtu, 23 Mei 2020 - 11:05 WIB
JAKARTA - Animo warga mengikuti tes swab untuk mendeteksi virus corona alias covid-19 cukup tinggi. Hal itu terlihat dari pelaksanaan tes swab gratis yang digelar PT Bank Negara Indonesia (BNI) selama dua hari di Gelora Bung Karno, Jakarta, yang diikuti sekitar 800 orang. BNI sendiri menargetkan 30.000 tes swab di beberapa kota di Indonesia.
Program tes swab ini sangat membantu warga yang memang menyadari pencegahan penularan covid-19 harus dilakukan sedini mungkin. Program ini juga bagian dari rangkaian kegiatan komprehensif yang dilakukan BNI sejak awal tahun dalam menekan peredaran virus corona di tanah air.
“Untuk peserta tes swab gratis kami seleksi dengan tujuan membantu masyarakat yang membutuhkan sekaligus memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait untuk pemetaan dan penanggulangan covid-19 di Indonesia.” ujar Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI, Bob T. Ananta.
Pada tahap awal, BNI memberikan bantuan tanggap darurat wabah pandemi covid-19 BNI Berbagi. Kegiatan ini diharapkan ikut mencegah penyebaran covid-19, baik di dalam maupun pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong dan Singapura.
BNI menyalurkan bantuan berupa masker, alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan, hand sanitizer, sarung tangan, vitamin C, vitamin B, madu, dan mobil ambulans. Kemudian pada tahap dua, selain memberikan bantuan di atas, BNI juga ikut menyediakan alat rapid test yang didistribusikan ke berbagai daerah. Setelah itu, barulah masuk ke Program BNI Berbagi Swab Test yang disiapkan dapat mencakup 30.000 orang untuk beberapa kota di Indonesia
Pada program ini, BNI juga menyumbangkan mesin diagnosa swab test Polymerase Chain Reaction (PCR) ke sejumlah pemerintah daerah, ventilator dan ambulans ke sejumlah rumah sakit.
Director of bussines development & Marketing PT.Bundamedik ( jejaring RS Bunda Group ), Yusrahma Nurina, mengatakan sebagian peserta Program BNI Berbagi Swab Test merupakan tenaga medis di sejumlah klinik atau dokter umum yang membuka praktik dan sisanya merupakan warga dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan peserta swab test, pihaknya sengaja meminta kepada peserta swab test untuk datang sesuai jam yang telah ditentukan. "Misalkan saja peserta nomor sekian hingga sekian harus datang pukul sekian. Sengaja dilakukan untuk mencegah penumpukan," terang dia.
Program tes swab ini sangat membantu warga yang memang menyadari pencegahan penularan covid-19 harus dilakukan sedini mungkin. Program ini juga bagian dari rangkaian kegiatan komprehensif yang dilakukan BNI sejak awal tahun dalam menekan peredaran virus corona di tanah air.
“Untuk peserta tes swab gratis kami seleksi dengan tujuan membantu masyarakat yang membutuhkan sekaligus memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait untuk pemetaan dan penanggulangan covid-19 di Indonesia.” ujar Direktur Human Capital dan Kepatuhan BNI, Bob T. Ananta.
Pada tahap awal, BNI memberikan bantuan tanggap darurat wabah pandemi covid-19 BNI Berbagi. Kegiatan ini diharapkan ikut mencegah penyebaran covid-19, baik di dalam maupun pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong dan Singapura.
BNI menyalurkan bantuan berupa masker, alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan, hand sanitizer, sarung tangan, vitamin C, vitamin B, madu, dan mobil ambulans. Kemudian pada tahap dua, selain memberikan bantuan di atas, BNI juga ikut menyediakan alat rapid test yang didistribusikan ke berbagai daerah. Setelah itu, barulah masuk ke Program BNI Berbagi Swab Test yang disiapkan dapat mencakup 30.000 orang untuk beberapa kota di Indonesia
Pada program ini, BNI juga menyumbangkan mesin diagnosa swab test Polymerase Chain Reaction (PCR) ke sejumlah pemerintah daerah, ventilator dan ambulans ke sejumlah rumah sakit.
Director of bussines development & Marketing PT.Bundamedik ( jejaring RS Bunda Group ), Yusrahma Nurina, mengatakan sebagian peserta Program BNI Berbagi Swab Test merupakan tenaga medis di sejumlah klinik atau dokter umum yang membuka praktik dan sisanya merupakan warga dari berbagai latar belakang pekerjaan.
Untuk mencegah terjadinya penumpukan peserta swab test, pihaknya sengaja meminta kepada peserta swab test untuk datang sesuai jam yang telah ditentukan. "Misalkan saja peserta nomor sekian hingga sekian harus datang pukul sekian. Sengaja dilakukan untuk mencegah penumpukan," terang dia.
tulis komentar anda