Selain Asia, Mitra Stania Prima Ekspor Timah ke Eropa dan Amerika
Selasa, 01 Juni 2021 - 06:15 WIB
JAKARTA - Meski dalam kondisi pandemi, namun ekspor logam timah masih tinggi. Rata-rata harga timah ICDX pada kuartal I sampai pertengahan April terpantau stabil pada rentang level USD28.000 per ton.
Angka ini merupakan angka capaian rata-rata tertinggi sejak timah diperdagangkan melalui Bursa ICDX. Bursa timah di ICDX mencatat nilai transaksi mencapai Rp2,4 triliun pada kuartal I-2021. Sementara volume transaksi timah mencapai 6.294 metrik ton.
Salah satu eksportir timah tanah air antara lain PT. Mitra Stania Prima (MSP), berhasil membukukan ekspor logam timah sebesar 3.299 ton. Capaian tersebut mendekati Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) 2020 perseroan yang diberikan Dinas ESDM Bangka Belitung sebanyak 3.300 ton logam timah.
"Perdagangan dilakukan melalui bursa timah Indonesia, Jakarta Future Exchange ke Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Asia," kata CEO PT. MSP Aryo Djojohadikusumo di Jakarta, Selasa (1/7/2021).
Aryo menjelaskan, merek MSP di bursa London Metal Exchange, terdaftar sejak 8 Juni 2017 dan saat ini sedang memperbaharui registrasi merek dagang tersebut.
"Diharapkan tahun ini prosesnya selesai karena seluruh persyaratan adminstratif yang diperlukan telah dipenuhi oleh perusahaan," ucap Aryo.
Menurutnya, kepatuhan perseroan atas inisiatif Responsible Mineral Assurance Program (RMAP), mendapat respon positif dari konsumen logam timah yakni Nike Inc. Produsen sepatu olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu, kata Aryo mengirimkan email apresiasi kepada perseroan dan seluruh anggota peserta program RMAP atas keikutsertaan dalam inisiatif tersebut.
"Hal ini dikarenakan Nike mendukung transparansi dan standar yang diterapkan industri pertambangan khususnya timah dalam kebijakan rantai pasok dan proses bisnis mereka," paparnya.
Angka ini merupakan angka capaian rata-rata tertinggi sejak timah diperdagangkan melalui Bursa ICDX. Bursa timah di ICDX mencatat nilai transaksi mencapai Rp2,4 triliun pada kuartal I-2021. Sementara volume transaksi timah mencapai 6.294 metrik ton.
Salah satu eksportir timah tanah air antara lain PT. Mitra Stania Prima (MSP), berhasil membukukan ekspor logam timah sebesar 3.299 ton. Capaian tersebut mendekati Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) 2020 perseroan yang diberikan Dinas ESDM Bangka Belitung sebanyak 3.300 ton logam timah.
"Perdagangan dilakukan melalui bursa timah Indonesia, Jakarta Future Exchange ke Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Asia," kata CEO PT. MSP Aryo Djojohadikusumo di Jakarta, Selasa (1/7/2021).
Aryo menjelaskan, merek MSP di bursa London Metal Exchange, terdaftar sejak 8 Juni 2017 dan saat ini sedang memperbaharui registrasi merek dagang tersebut.
"Diharapkan tahun ini prosesnya selesai karena seluruh persyaratan adminstratif yang diperlukan telah dipenuhi oleh perusahaan," ucap Aryo.
Menurutnya, kepatuhan perseroan atas inisiatif Responsible Mineral Assurance Program (RMAP), mendapat respon positif dari konsumen logam timah yakni Nike Inc. Produsen sepatu olahraga asal Amerika Serikat (AS) itu, kata Aryo mengirimkan email apresiasi kepada perseroan dan seluruh anggota peserta program RMAP atas keikutsertaan dalam inisiatif tersebut.
"Hal ini dikarenakan Nike mendukung transparansi dan standar yang diterapkan industri pertambangan khususnya timah dalam kebijakan rantai pasok dan proses bisnis mereka," paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda