Investor Milenial Meledak, Awas Jangan Hanya Mengikuti Tren
Minggu, 06 Juni 2021 - 18:31 WIB
JAKARTA - Fenomena ledakan investor baru di pasar modal yang berasal dari kalangan milenial perlu disambut dengan baik. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia sebesar 56% mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020.
Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53% menjadi 1,68 juta SID. Namun pertanyaannya adalah, apakah investor baru tersebut telah dibekali dengan pemahaman yang memadai tentang berinvestasi saham agar tidak hanya mengikuti tren semata?
Praktisi pasar modal, Alex Sukandar melihat, bahwa dalam membekali kalangan milenial dengan edukasi investasi saham yang benar, perlu berbagai inisiatif program edukasi dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
Alex yang memiliki beberapa lisensi dan sertifikasi yakni RTA (Registered Technical Analyst) dan CSA (Certified Securities Analyst) dari LSP-PM (Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), juga WMI (Wakil Manager Investasi) dan WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) dari Otoritas Jasa Keuangan, tergerak mendirikan sebuah wadah edukasi investasi saham yang bernama Kurikulum Saham Indonesia pada tahun 2020.
“Berinvestasi saham seperti yang kita ketahui memiliki risiko yang tinggi, maka bagi pemula perlu memiliki pengetahuan dan rencana berinvestasi saham. Kurikulum Saham Indonesia didirikan agar para pemula mengerti investasi saham secara teknikal dan fundamental," ujar Alex di Jakarta.
Edukasi yang diberikan pun terstruktur sehingga yang belum mengerti investasi saham sekalipun dapat memahami dengan mudah.
"Harapannya lewat Kurikulum Saham Indonesia ini, semakin banyak investor yang teredukasi dengan baik sehingga bisa membantu mereka mewujudkan tujuan finansial lewat investasi saham,” ujar Alex.
Kurikulum Saham Indonesia secara rutin menawarkan pelatihan-pelatihan online berbayar mengenai investasi dan trading saham dengan beberapa tingkatan yang dapat dipilih, yakni dari tingkat dasar hingga cakap. Materi yang diramu terdiri dari 3 pilar utama, yakni analisa teknikal, analisa fundamental serta pengelolaan keuangan.
Baca Juga
Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53% menjadi 1,68 juta SID. Namun pertanyaannya adalah, apakah investor baru tersebut telah dibekali dengan pemahaman yang memadai tentang berinvestasi saham agar tidak hanya mengikuti tren semata?
Praktisi pasar modal, Alex Sukandar melihat, bahwa dalam membekali kalangan milenial dengan edukasi investasi saham yang benar, perlu berbagai inisiatif program edukasi dari berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.
Alex yang memiliki beberapa lisensi dan sertifikasi yakni RTA (Registered Technical Analyst) dan CSA (Certified Securities Analyst) dari LSP-PM (Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal) dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), juga WMI (Wakil Manager Investasi) dan WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) dari Otoritas Jasa Keuangan, tergerak mendirikan sebuah wadah edukasi investasi saham yang bernama Kurikulum Saham Indonesia pada tahun 2020.
“Berinvestasi saham seperti yang kita ketahui memiliki risiko yang tinggi, maka bagi pemula perlu memiliki pengetahuan dan rencana berinvestasi saham. Kurikulum Saham Indonesia didirikan agar para pemula mengerti investasi saham secara teknikal dan fundamental," ujar Alex di Jakarta.
Edukasi yang diberikan pun terstruktur sehingga yang belum mengerti investasi saham sekalipun dapat memahami dengan mudah.
"Harapannya lewat Kurikulum Saham Indonesia ini, semakin banyak investor yang teredukasi dengan baik sehingga bisa membantu mereka mewujudkan tujuan finansial lewat investasi saham,” ujar Alex.
Kurikulum Saham Indonesia secara rutin menawarkan pelatihan-pelatihan online berbayar mengenai investasi dan trading saham dengan beberapa tingkatan yang dapat dipilih, yakni dari tingkat dasar hingga cakap. Materi yang diramu terdiri dari 3 pilar utama, yakni analisa teknikal, analisa fundamental serta pengelolaan keuangan.
tulis komentar anda